kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ukraina: Rencana Perdamaian Kami adalah Satu-Satunya Cara untuk Mengentikan Perang


Selasa, 30 Mei 2023 / 11:34 WIB
Ukraina: Rencana Perdamaian Kami adalah Satu-Satunya Cara untuk Mengentikan Perang
ILUSTRASI. Bendera Rusia dan Ukraina terlihat di atas meja sebelum pembicaraan antara pejabat kedua negara di wilayah Gomel, Belarusia 28 Februari 2022.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - KYIV. Pejabat tinggi Ukraina kembali meyakinkan dunia bahwa proposal perdamaian yang mereka susun adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan perang yang dimulai Rusia.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, telah lama mempromosikan rencana perdamaiannya secara luas. Baru-baru ini dirinya juga menghadiri KTT Liga Arab di Arab Saudi, di mana dia mengadakan pembicaraan dengan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, utusan Irak dan delegasi lainnya.

Zelenskyy kemudian terbang ke Jepang di mana dia bertemu dengan para pemimpin India dan Indonesia di sela-sela KTT G7 di Hiroshima.

Meski telah mendapat dukungan dari negara Barat, sayangnya sejauh ini Ukraina belum mendapatkan dukungan serupa dari negara-negara Global South tersebut.

Baca Juga: Jadi Incaran Ukraina, Ternyata Seperti Ini Kehebatan Jet Tempur F-16 Buatan AS

Global South merujuk pada kawasan Amerika Latin, Afrika, dan sebagian besar Asia. Kawasan tersebut sebagian besar lebih erat secara diplomatik dengan Rusia.

Moskow telah memperkuat hubungan dengan kekuatan Global South selama perang di Ukraina, termasuk dengan menjual lebih banyak sumber energinya ke India dan China.

Kepala penasihat diplomatik Ukraina Ihor Zhovkva mengatakan bahwa mereka tidak tertarik pada gencatan senjata karena hanya akan memberikan keuntungan teritorial kepada Rusia. 

Baca Juga: Mengenal Rudal S-350 Vityaz Rusia, Pesaing Rudal Patriot AS

Zhovkva juga telah menolak inisiatif perdamaian dari China, Brasil, Vatikan, dan Afrika Selatan dalam beberapa bulan terakhir.

"Tidak mungkin ada rencana perdamaian Brasil, rencana perdamaian China, rencana perdamaian Afrika Selatan ketika Anda berbicara tentang perang di Ukraina," kata Zhovkva, dikutip Reuters.

Zhovkva menegaskan bahwa memenangkan dukungan dari Global South adalah prioritas utama Ukraina saat ini.

"Memenangkan dukungan di Global South adalah prioritas utama. Dalam periode perang terbuka ini, kami tidak membutuhkan mediator. Sudah terlambat untuk mediasi," pungkas Zhovkva.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×