kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.250   0,00   0,00%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Ultimatum, demo Hong Kong harus berakhir Senin


Minggu, 05 Oktober 2014 / 10:38 WIB
Ultimatum, demo Hong Kong harus berakhir Senin
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) mengungkapkan nilai tukar rupiah menguat dibandingkan mata uang negara lain.


Sumber: BBC | Editor: Yudho Winarto

HONG KONG. Kepala eksekutif Hong Kong, CY Leung, mengeluarkan 'ultimatum' kepada para pengunjuk rasa prodemokrasi yang menggelar aksi dalam sepekan terakhir di pusat kota.

Melalui pidato yang disiarkan televisi, CY Leung mengatakan bahwa jalan-jalan yang dipakai sebagai arena aksi harus bersih pada hari Senin (06/10).

Ia mengatakan 'pembersihan' jalan-jalan dari aksi unjuk rasa akan memungkinkan pegawai kota untuk kembali bekerja dan anak-anak sekolah mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Polisi tidak lagi agresif menghadapi para demonstran setelah sempat menggunakan gas air mata beberapa hari lalu dalam upaya membubarkan orang-orang yang berunjuk rasa.

Tapi Leung menyatakan aparat pemerintah bisa mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memulihkan ketertiban umum.

"Pemerintah dan polisi memiliki tanggung jawab dan tekad untuk mengambil semua tindakan agar tatanan sosial kembali pulih ... agar tujuh juta warga bisa kembali hidup dan bekerja secara normal," kata Leung.

Meski pemerintah sudah mengeluarkan peringatan, ribuan demonstran masih bertahan di jalan-jalan di Hong Kong.

Mereka menentang mekanisme dan prosedur pemilihan pemimpin Hong Kong dan mendesak Beijing menerapkan demokrasi secara penuh.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×