kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Uni Eropa beri lampu hijau penjualan remdesivir untuk pasien corona


Senin, 18 Mei 2020 / 20:35 WIB
Uni Eropa beri lampu hijau penjualan remdesivir untuk pasien corona
ILUSTRASI. Vial dari obat virus corona (COVID-19) remdesivir di fasilitas Gilead Sciences di La Verne, California, AS, 18 Maret 2020.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID BRUSSELS. Uni Eropa bisa memberikan lampu hijau dalam beberapa hari mendatang untuk penjualan remdesivir sebagai pengobatan pasien virus corona baru.

Sementara Amerika Serikat (AS) belum mengeluarkan persetujuan yang sama untuk obat buatan Gilead tersebut. Gilead adalah perusahaan farmasi asal negeri uak Sam.
  
Badan Obat dan Makanan AS (FDA) baru sebatas menyalakan lampu hijau untuk penggunaan darurat kepada pasien virus corona dalam kondisi parah dan memakai ventilator.

Baca Juga: Siap produksi jutaan dosis tahun ini, Pfizer uji vaksin corona ke manusia

Permintaan remdesivir menanjak karena saat ini tidak ada perawatan atau vaksin untuk Covid-19, penyakit pernapasan yang disebabkan virus corona, yang dapat persetujuan.

"Mungkin otorisasi pasar bersyarat bisa dikeluarkan dalam beberapa hari mendatang," kata Kepala Badan Pengawas Obat Uni Eropa (EMA) Guido Rasi, Senin (18/5), dalam dengar pendapat di Parlemen Uni Eropa di Brussels, seperti dikutip Reuters.

Otorisasi pemasaran bersyarat UE memungkinkan penjualan obat selama setahun di 27 negara anggota blok itu, sebelum semua data mengenai kemanjuran dan efek sampingnya tersedia.

Baca Juga: Asa, peneliti Belanda temukan antibodi yang bisa netralkan virus corona

EMA telah merekomendasikan penggunaan darurat remdesivir, yang memungkinkan pemberian obat itu kepada pasien, bahkan sebelum mengeluarkan izin penjualannya.

Rekomendasi EMA tersebut sama dengan otorisasi darurat yang FDA berikan pada awal Mei, setelah Gilead memberikan data yang menunjukkan remdesivir membantu pasien Covid-19.

Namun, Uni Eropa kini bergerak cepat ke langkah selanjutnya dalam prosedur otorisasi. FDA menyebutnya sebagai "persetujuan dipercepat", untuk obat-obatan yang lulus semua tes sebelum pemasaran.

Gilead mengatakan, mereka sedang berdiskusi dengan produsen kimia dan obat-obatan lainnya untuk memproduksi remdesivir untuk Eropa dan Asia hingga setidaknya 2022.

Baca Juga: Harapan, GSK uji obat yang bisa ringankan efek menghancurkan dari corona

Perusahaan ini juga menegosiasikan lisensi jangka panjang dengan beberapa pembuat obat generik di India dan Pakistan untuk memproduksi remdesivir buat negara berkembang.

Tetapi, masih belum jelas, seberapa cepat jumlah obat yang tersedia bisa memenuhi kebutuhan dunia akan perawatan Covid-19.

Selain remdesivir, Rasi mengatakan, pengobatan lain Covid-19 yang mungkin tersedia dengan cepat adalah yang berdasarkan pada antibodi monoklonal, yang bisa "menetralkan" virus corona.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×