Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Uni Eropa bisa memberikan lampu hijau dalam beberapa hari mendatang untuk penjualan remdesivir sebagai pengobatan pasien virus corona baru.
Sementara Amerika Serikat (AS) belum mengeluarkan persetujuan yang sama untuk obat buatan Gilead tersebut. Gilead adalah perusahaan farmasi asal negeri uak Sam.
Badan Obat dan Makanan AS (FDA) baru sebatas menyalakan lampu hijau untuk penggunaan darurat kepada pasien virus corona dalam kondisi parah dan memakai ventilator.
Baca Juga: Siap produksi jutaan dosis tahun ini, Pfizer uji vaksin corona ke manusia
Permintaan remdesivir menanjak karena saat ini tidak ada perawatan atau vaksin untuk Covid-19, penyakit pernapasan yang disebabkan virus corona, yang dapat persetujuan.
"Mungkin otorisasi pasar bersyarat bisa dikeluarkan dalam beberapa hari mendatang," kata Kepala Badan Pengawas Obat Uni Eropa (EMA) Guido Rasi, Senin (18/5), dalam dengar pendapat di Parlemen Uni Eropa di Brussels, seperti dikutip Reuters.
Otorisasi pemasaran bersyarat UE memungkinkan penjualan obat selama setahun di 27 negara anggota blok itu, sebelum semua data mengenai kemanjuran dan efek sampingnya tersedia.
Baca Juga: Asa, peneliti Belanda temukan antibodi yang bisa netralkan virus corona
EMA telah merekomendasikan penggunaan darurat remdesivir, yang memungkinkan pemberian obat itu kepada pasien, bahkan sebelum mengeluarkan izin penjualannya.