kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Uni Eropa menuntut kejelasan AS atas penyadapan


Senin, 01 Juli 2013 / 12:11 WIB
Uni Eropa menuntut kejelasan AS atas penyadapan
ILUSTRASI. Vaksin Covid-19 yang digunakan di Indonesia


Sumber: BBC |

Ketua Parlemen Eropa, Martin Schulz menuntut klarifikasi penuh dari Amerika Serikat (AS) atas laporan bahwa bangunan-bangunan penting Uni Eropa di Amerika telah disadap.

Martin Schulz mengatakan jika hal itu benar, akan memiliki dampak yang buruk pada hubungan antara Uni Eropa dan AS.

Laporan, yang ditulis oleh majalah Der Spiegel di Jerman, mengutip dokumen rahasia 2010, menyatakan bahwa AS memata-matai kantor Uni Eropa di New York dan Washington.

Buronan mantan analis CIA, Edward Snowden, membocorkan dokumen tersebut, demikian tulis Der Spiegel. Snowden sejak itu telah meminta suaka ke Ekuador.

Menurut dokumen yang menurut Der Spiegel diperoleh dari NSA, AS memata-matai jaringan komputer internal Uni Eropa di Washington dan di kantor PBB di New York.

Dokumen tersebut juga diduga merujuk Uni Eropa sebagai 'target'.

Tidak diketahui informasi apa yang diperoleh dari penyadapan tersebut, tapi rincian posisi Eropa dalam perdagangan dan masalah-masalah militer akan berguna bagi mereka yang terlibat dalam negosiasi antara Washington dan pemerintah Eropa.

Menuntut penjelasan

"Atas nama Parlemen Eropa, saya menuntut penjelasan penuh dan memerlukan informasi lebih lanjut dari pemerintah AS berkaitan dengan tuduhan tersebut,” ujar Shultz, dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (29/06).

Pejabat lain juga bersuara,“Jika laporan ini benar, hal tersebut merupakan hal yang menjijikkan. Amerika Serikat lebih baik mengawasi dinas rahasia mereka dan bukan sekutunya,” Der Spiegel juga mengutip Menteri Luar Negeri Luksemburg Jean Asselborn.

Pemerintah AS sejauh ini tidak membuat komentar publik mengenai laporan Spiegel.

Sementara itu, Snowden diyakini saat ini tinggal di bandara Moskow. Dia tiba di sana akhir pekan lalu dari Hong Kong, lokasi tempat tinggalnya sejak ia mengungkapkan rincian rahasia program pengawasan AS.

Wakil Presiden AS Joe Biden dan Presiden Ekuador Rafael Correa dilaporkan telah mengadakan percakapan telepon tentang permintaan suaka Snowden itu.




TERBARU

[X]
×