kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Uni Eropa Menyatakan Hungaria Bukan Lagi Negara Demokrasi


Jumat, 16 September 2022 / 13:12 WIB
Uni Eropa Menyatakan Hungaria Bukan Lagi Negara Demokrasi
ILUSTRASI. Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban.


Sumber: AP News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Melalui tinjuan terbaru, anggota parlemen Uni Eropa (UE) kini menilai Hungaria bukan lagi sebagai negara demokrasi. 

Pada hari Kamis (15/9), anggota parlemen UE menyatakan bahwa Hongaria telah menjadi "rezim hibrida otokrasi elektoral" di bawah kepemimpinan pemerintah nasionalisnya.

AP News melaporkan, sebuah resolusi turut disahkan pada hari Kamis untuk memperkuat pandangan tersebut. Resolusi disahkan lewat pemungutan suara dengan hasil 433 setuju dan 123 tidak setuju. Sebanyak 28 anggota memilih abstain.

Secara umum parlemen UE menyatakan keprihatinan tentang sistem konstitusional dan pemilihan Hungaria, independensi peradilan, risiko korupsi, penyimpangan pengadaan publik, hak-hak LGBTQ+, serta kebebasan media, akademik dan agama.

Baca Juga: Jalur Pipa Rusia ke China Akan Menggantikan Jalur Gas Nord Stream 2 ke Eropa

Salah satu bagian dalam resolusi tersebut berisi kecaman atas upaya yang disengaja dan sistematis dari pemerintah Hungaria untuk merusak nilai-nilai pendiri UE.

Lebih lanjut, para anggota parlemen mengatakan bahwa Hungaria telah meninggalkan banyak nilai demokrasi yang sejalan dengan UE. Banyak anggota parlemen UE menyalahkan 26 negara anggota UE karena menutup mata terhadap kemungkinan pelanggaran selama Orban menjabat.

Selama 12 tahun menjabat, Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban menyebut negaranya bergerak dengan sistem demokrasi yang tidak liberal. 

Pemungutan suara hari Kamis jadi langkah terbaru yang dilakukan UE dalam menindak pemerintah Orban. Badan eksekutif UE, Komisi Eropa, bahkan diperkirakan akan mengumumkan bahwa mereka siap untuk menangguhkan pembayaran sejumlah uang Uni Eropa ke Hongaria atas dugaan pelanggarannya.

Baca Juga: Krisis Energi di Eropa, Fitch Ratings Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Hongaria, Peter Szijjarto, mengatakan bahwa realitanya pada pemilih di Hungaria telah secara sadar meberikan suaranya kepada Orban dalam empat pemilihan parlemen berturut-turut.

"Kami kesal karena beberapa orang di Strasbourg dan Brussel berpikir bahwa orang Hungaria tidak cukup dewasa untuk menentukan masa depan mereka sendiri," kata Szijjarto.

Hungaria telah lama menunjukkan sikap yang bertentangan dengan mayoritas anggota UE. Termasuk yang terbaru adalah menentang beberapa sanksi UE terhadap Rusia, terutama pembekuan aset patriark Gereja Ortodoks Rusia, serta sanksi terkait energi terhadap Moskow.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×