Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Uni Eropa (UE) pada Kamis (22/10) secara resmi mengadopsi paket sanksi ke-19 terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina.
Dalam paket terbaru ini, blok beranggotakan 27 negara tersebut memperluas tekanan ekonomi terhadap Moskow dengan melarang impor gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) asal Rusia.
Larangan Impor LNG Dilaksanakan Bertahap
Menurut pernyataan Presidensi bergilir Denmark di Uni Eropa, kebijakan ini merupakan langkah besar yang menargetkan sumber utama pendapatan Rusia melalui kombinasi langkah energi, keuangan, dan perdagangan.
Baca Juga: Trump Bekukan Pertemuan dengan Putin, AS Jatuhkan Sanksi Baru ke Raksasa Minyak Rusia
Larangan impor LNG akan diberlakukan dalam dua tahap:
-
Kontrak jangka pendek akan berakhir dalam waktu enam bulan ke depan, dan
-
Kontrak jangka panjang akan dihentikan mulai 1 Januari 2027.
Langkah ini mempercepat target penghapusan total ketergantungan UE terhadap energi fosil Rusia, bahkan setahun lebih cepat dari peta jalan (roadmap) yang sebelumnya ditetapkan oleh Komisi Eropa.
Sanksi Meluas ke Sektor Keuangan, Kripto, dan Diplomatik
Selain sektor energi, paket sanksi baru ini juga mencakup langkah-langkah untuk membatasi aktivitas finansial Rusia di Eropa, termasuk terhadap bank Rusia dan bursa kripto yang diyakini berperan dalam menghindari pembatasan sebelumnya.
Kepala kebijakan luar negeri UE, Kaja Kallas, melalui unggahan di platform X (sebelumnya Twitter), menegaskan bahwa langkah tersebut juga menargetkan sejumlah entitas di India dan Tiongkok yang diduga membantu Rusia menghindari sanksi internasional.
“UE juga membatasi pergerakan para diplomat Rusia di dalam wilayah Uni Eropa untuk mencegah upaya destabilisasi. Semakin sulit bagi Putin untuk membiayai perang ini,” tulis Kallas.
Baca Juga: India Siap Pangkas Pembelian Minyak Rusia, Usai Sanksi AS
Selain itu, UE akan memberlakukan mekanisme baru untuk membatasi mobilitas diplomat Rusia, yang disebut bertujuan menekan aktivitas intelijen dan propaganda Moskow di kawasan Eropa.
Dorongan untuk Akhiri Ketergantungan Energi Rusia
Menteri Luar Negeri Denmark Lars Løkke Rasmussen menyebut larangan impor LNG ini sebagai langkah penting menuju penghentian total ketergantungan energi Eropa terhadap Rusia.
“Larangan LNG adalah tonggak penting menuju penghentian penuh energi Rusia di Uni Eropa,” ujar Rasmussen.
Langkah ini datang setelah Slovakia yang semula memblokir paket tersebut, akhirnya mencabut keberatannya pada Rabu malam, membuka jalan bagi persetujuan resmi seluruh 27 negara anggota UE.