kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.483.000   -4.000   -0,16%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%

Uni Eropa Sepakati Pinjaman Tanpa Bunga €90 Miliar untuk Ukraina


Jumat, 19 Desember 2025 / 18:07 WIB
Uni Eropa Sepakati Pinjaman Tanpa Bunga €90 Miliar untuk Ukraina
ILUSTRASI. Para pemimpin Uni Eropa (UE) menyepakati pemberian pinjaman tanpa bunga senilai 90 miliar euro kepada Ukraina untuk memenuhi kebutuhan militer / ( REUTERS/Gleb Garanich)


Sumber: Al Jazeera | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Para pemimpin Uni Eropa (UE) menyepakati pemberian pinjaman tanpa bunga senilai 90 miliar euro kepada Ukraina untuk memenuhi kebutuhan militer dan ekonomi negara tersebut dalam menghadapi perang melawan Rusia selama periode 2026–2027.

Presiden Dewan Eropa, Antonio Costa, menyatakan keputusan tersebut telah disetujui pada Jumat dini hari setelah pembahasan intensif yang berlangsung hingga larut malam.

“Kami punya kesepakatan. Keputusan untuk memberikan dukungan sebesar 90 miliar euro kepada Ukraina untuk 2026–2027 telah disetujui. Kami berkomitmen, dan kami menepatinya,” tulis Costa di media sosial.

Pendanaan Lewat Pasar Modal, Bukan Aset Rusia

Menurut diplomat Uni Eropa, para pemimpin sepakat meminjam dana dari pasar modal internasional dengan jaminan anggaran Uni Eropa, alih-alih menggunakan aset Rusia yang dibekukan, yang selama ini menjadi opsi paling kontroversial.

Draf kesimpulan KTT UE yang dilihat oleh Reuters menyebutkan bahwa mekanisme ini dipilih karena penggunaan langsung aset Rusia dinilai terlalu kompleks secara hukum dan sensitif secara politik untuk direalisasikan dalam waktu dekat.

Baca Juga: Uni Eropa Manfaatkan Aset Rusia yang Dibekukan untuk Biayai Ukraina

Meski demikian, Uni Eropa dan Parlemen Eropa tetap akan melanjutkan diskusi mengenai kemungkinan pembentukan skema pinjaman berbasis aset bank sentral Rusia di masa depan.

Ukraina Sambut Baik, Sebut Perkuat Ketahanan Negara

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyambut baik keputusan Uni Eropa tersebut dan menyatakan pinjaman ini akan membantu menutup defisit anggaran Ukraina yang semakin besar akibat perang.

“Ini adalah dukungan signifikan yang benar-benar memperkuat ketahanan kami,” ujar Zelenskyy melalui akun X.

“Penting bahwa aset Rusia tetap dibekukan dan Ukraina memperoleh jaminan keamanan finansial untuk beberapa tahun ke depan,” tambahnya.

Dalam skema yang disepakati, Ukraina baru akan mulai membayar kembali pinjaman tersebut setelah menerima reparasi perang dari Rusia. Hingga saat itu, aset Rusia tetap dibekukan, dan Uni Eropa menyimpan hak untuk menggunakan aset tersebut guna melunasi pinjaman jika diperlukan.

Tidak Libatkan Semua Negara Anggota UE

Kesepakatan ini tidak memengaruhi kewajiban keuangan Hungaria, Slovakia, dan Republik Ceko, yang sejak awal menolak berkontribusi dalam pembiayaan Ukraina, menurut teks kesepakatan.

Seorang diplomat Uni Eropa mengatakan kepada Reuters bahwa keputusan ini setidaknya memberikan kepastian pendanaan selama dua tahun ke depan bagi Kyiv.

Baca Juga: Ukraina Klaim Serang Kapal Selam Rusia dengan Drone Bawah Air di Laut Hitam

“Ini bagus dalam arti Ukraina mendapatkan jaminan pendanaan selama dua tahun,” ujar diplomat tersebut.

Rusia: “Hukum dan Akal Sehat Menang”

Dari Moskow, Kirill Dmitriev, utusan khusus Presiden Rusia Vladimir Putin untuk investasi dan kerja sama ekonomi, menyebut keputusan Uni Eropa sebagai kemenangan bagi hukum internasional.

“Hukum dan akal sehat menang. Ini pukulan besar bagi kelompok penghasut perang di Uni Eropa yang dipimpin Ursula [von der Leyen],” tulis Dmitriev di X, merujuk pada Presiden Komisi Eropa.

Sebelumnya, Kremlin telah memperingatkan akan mengajukan gugatan hukum dan menyita aset asing di Rusia jika Uni Eropa menggunakan aset Rusia yang dibekukan untuk mendanai Ukraina.

Eropa Terbelah soal Aset Rusia

Sebelum kesepakatan Jumat, sejumlah analis menilai penggunaan aset Rusia yang dibekukan sebagai satu-satunya opsi realistis untuk membiayai Ukraina. Namun langkah tersebut belum pernah terjadi sebelumnya, bahkan aset Jerman tidak disita selama Perang Dunia II.

Baca Juga: Kremlin Tegaskan Status Netral Ukraina Jadi Syarat Utama Perdamaian

Perdana Menteri Belgia Bart De Wever sebelumnya menyuarakan kekhawatiran besar atas risiko hukum dan finansial, mengingat sekitar 185 miliar euro dari total 210 miliar euro aset Rusia yang dibekukan berada di Belgia.

Belgia menuntut jaminan penuh dari negara UE lain jika nantinya Rusia menang di pengadilan dan menuntut kompensasi. Negara-negara seperti Jerman dan Belanda menyatakan kesiapan mendukung pinjaman, sementara Italia dan Bulgaria masih bersikap hati-hati.

Pada Jumat pagi, De Wever menyambut keputusan untuk beralih ke pendanaan pasar modal, menyebutnya sebagai langkah yang berhasil menghindari “kekacauan dan perpecahan” di dalam Uni Eropa.

Selanjutnya: Kemenperin dan Kemenlu Kerjasama Dorong Investasi dan Ekspor RI

Menarik Dibaca: Budgeting Jadi Pondasi Penting Keuangan Kamu Lo, Begini Cara Memulainya




TERBARU

[X]
×