Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
COVAX juga muncul salah satunya karena WHO menilai masih banyak pihak yang sulit mendapatkan akses menuju vaksin untuk bayi.
"Kita membutuhkan semua tangan saat kita bersiap untuk mengirimkan dosis vaksin COVID-19, jarum suntik dan lebih banyak peralatan pelindung pribadi untuk melindungi pekerja garis depan di seluruh dunia," ungkap Kadilli.
Saat ini UNICEF semakin dekat dengan COVAX karena menjadi pembeli vaksin tunggal terbesar di dunia. Dilaporkan bahwa UNICEF akan memperoleh lebih dari 2 miliar dosis vaksin setiap tahun untuk imunisasi rutin dan tanggapan wabah atas nama hampir 100 negara.
Walaupun vaksin belum benar-benar ditemukan, harapan sudah muncul dari penelitian yang dilakukan oleh Pfizer dan BioNTech, setelah hasil uji coba terakhir menunjukkan tingkat keberhasilan 95 persen%
Dari pihak lain, Moderna minggu lalu merilis data awal untuk vaksinnya yang menunjukkan efektivitas 94,5%.