kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.335   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.172   29,53   0,41%
  • KOMPAS100 1.047   6,69   0,64%
  • LQ45 816   4,11   0,51%
  • ISSI 225   1,00   0,45%
  • IDX30 427   2,78   0,66%
  • IDXHIDIV20 506   2,06   0,41%
  • IDX80 118   0,78   0,66%
  • IDXV30 120   0,67   0,57%
  • IDXQ30 140   0,56   0,41%

UNICEF siap kirimkan 2 miliar dosis vaksin Covid-19 ke negara-negara miskin


Senin, 23 November 2020 / 10:40 WIB
UNICEF siap kirimkan 2 miliar dosis vaksin Covid-19 ke negara-negara miskin
ILUSTRASI. Dilaporkan bahwa UNICEF akan memperoleh lebih dari 2 miliar dosis vaksin COVID-19 setiap tahun untuk imunisasi rutin dan tanggapan wabah atas nama hampir 100 negara.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - LONDON. UNICEF hari ini, Senin (23/11), mengumumkan bahwa mereka akan mengirimkan hampir 2 miliar dosis vaksin COVID-19 ke negara-negara berkembang tahun depan.

Reuters mengabarkan bahwa UNICEF sedang bekerja dengan lebih dari 350 maskapai penerbangan dan perusahaan pengiriman untuk mengirimkan vaksin dan 1 miliar jarum suntik ke negara-negara miskin seperti Burundi, Afghanistan dan Yaman sebagai bagian dari COVAX.

"Kolaborasi yang tak ternilai ini akan berjalan jauh untuk memastikan bahwa kapasitas transportasi yang cukup tersedia untuk operasi bersejarah dan raksasa ini," ungkap Etleva Kadilli, direktur Divisi Pasokan UNICEF.

Baca Juga: AS berharap dapat memulai vaksinasi Covid-19 pertengahan bulan Desember 2020

Inisiasi COVAX yang dipimpin oleh GAVI, WHO dan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI), bertujuan untuk mencegah adanya pemerintah negara kaya yang berusaha menimbun vaksin COVID-19.

Melalui COVAX, diharapkan semua negara yang bergabung juga bisa segera mendapatkan vaksin secara cepat dan adil, terutama untuk negara-negara yang paling berisiko.

Pada KTT G20 akhir pekan lalu, para pemimpin 20 ekonomi terbesar dunia berjanji untuk memastikan distribusi yang adil dari vaksin, obat-obatan dan tes COVID-19 sehingga negara-negara miskin tidak tersisih.

Baca Juga: Belum terbukti efektif, WHO tak sarankan obat virus corona buatan Gilead




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×