kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.098.000   -17.000   -0,80%
  • USD/IDR 16.571   0,00   0,00%
  • IDX 8.008   -16,75   -0,21%
  • KOMPAS100 1.116   -7,41   -0,66%
  • LQ45 809   -5,92   -0,73%
  • ISSI 276   0,10   0,04%
  • IDX30 421   -3,05   -0,72%
  • IDXHIDIV20 483   -7,14   -1,46%
  • IDX80 123   -0,71   -0,57%
  • IDXV30 132   -1,87   -1,40%
  • IDXQ30 134   -2,10   -1,54%

Unjuk rasa menolak kudeta militer pecah di Sudan, 7 orang tewas tertembak


Selasa, 26 Oktober 2021 / 10:48 WIB
Unjuk rasa menolak kudeta militer pecah di Sudan, 7 orang tewas tertembak
ILUSTRASI. Pengunjuk rasa anti kudeta militer membentangkan bendera nasional Sudan di Khartoum, Sudan, 25 Oktober 2021. REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah


Sumber: Al Jazeera | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

Mengutip sumber anonim, kantor berita Al-Hadath milik Saudi mengatakan bahwa Perdana Menteri Abdalla Hamdok adalah salah satu tokoh yang ditangkap. Saat ini ia ada di bawah tahanan rumah.

Pasukan militer Sudan, yang tak dikenal, juga dilaporkan menangkap empat menteri kabinet, satu anggota sipil dari Dewan Penguasa yang berkuasa, dan beberapa gubernur negara bagian dan partai penguasa.

Kanal televisi Al-Arabiya yang berbasis di Dubai melaporkan, bandara Khartoum ditutup dan penerbangan internasional ditangguhkan. Sementara itu, layanan internet di Khartoum dilaporkan mati.

Sudan telah ada di bawah ancaman kudeta sejak upaya sebelumnya gagal pada bulan lalu. Sejak saat itu, militer dan sipil terus berupaya mencapai pembagian kekuasaan setelah penggulingan mantan pemimpin Omar Al-Bashir pada 2019.

Dalam beberapa bulan terakhir, koalisi kelompok pemberontak dan partai politik bersekutu dengan militer dan meminta Bashir untuk membubarkan pemerintah sipil. 

Selanjutnya: PBB: Para imigran yang ditahan di Libya ada dalam kondisi yang tidak manusiawi




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×