Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Ia juga mengatakan Korea Utara dapat meluncurkan kapal selam tersebut dalam satu atau dua tahun untuk menguji kemampuannya sebelum dikerahkan.
Korea Utara diperkirakan memiliki 70-90 kapal selam bertenaga diesel di salah satu armada terbesar di dunia. Namun, sebagian besar kapal selam tersebut sudah tua dan hanya mampu meluncurkan torpedo dan ranjau, bukan rudal.
Pada tahun 2023, Korea Utara mengatakan telah meluncurkan apa yang disebutnya sebagai "kapal selam serang nuklir taktis" pertamanya.
Namun, para ahli asing meragukan pengumuman Korea Utara dan berspekulasi bahwa kemungkinan besar itu adalah kapal selam bertenaga diesel yang diungkapkan pada tahun 2019.
Moon mengatakan belum ada konfirmasi bahwa kapal selam tersebut telah dikerahkan.
Tonton: Bersiap Perang, Kim Jong Un Serukan Pembangunan Tentara Modern
Korea Utara telah melakukan serangkaian uji coba rudal balistik yang diluncurkan dari bawah air sejak tahun 2016, tetapi semua peluncuran dilakukan dari kapal selam kelas 2.000 ton yang sama, yang memiliki satu tabung peluncur.
Banyak ahli menyebutnya sebagai platform uji, bukan kapal selam operasional yang masih aktif bertugas.
Dalam beberapa hari terakhir, Korea Utara telah meningkatkan retorikanya yang berapi-api terhadap AS dan Korea Selatan menjelang latihan militer tahunan mereka yang akan dimulai pada hari Senin.
Selama kunjungannya ke galangan kapal, Kim mengatakan Korea Utara bermaksud untuk memodernisasi kapal perang permukaan air dan bawah air secara bersamaan.