Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
Wang Chia-chu, salah satu perwira senior dari skuadron Heavenly Colt IDF, mengatakan kepada Reuters bahwa hanya butuh waktu lima menit untuk meluncurkan pesawat setelah pesawat China terlihat. "Kami akan mempertahankan wilayah udara kami secara real time selama ada ancaman," kata Wang.
Perwira senior lainnya, yang enggan mengungkapkan namanya, mengatakan kepada Reuters bahwa IDF yang berbasis di Penghu sekarang berjuang "hampir setiap hari" karena ketegangan yang memuncak dengan China.
Rudal itu dapat ditembakkan pada target sekitar 200 kilometer, menempatkan fasilitas China atau kapal yang mendekati dalam pandangan mereka. Tidak seperti biasanya, pesawat China pekan lalu menembus garis tengah Selat Taiwan.
Baca juga: Silakan pilih lelang mobil rampasan KPK, Nissan Terano Rp 18 juta, Volvo Rp 22 juta
Selat Taiwan adalah garis batas tidak resmi untuk pesawat tempur kedua belah pihak. Pada Senin (21/9/2020) Kementerian Luar Negeri China mengatakan garis tersebut tidak ada sehingga memicu kecaman dari Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu.
Pada Selasa, Wu menyebut garis itu sebagai "simbol" penting untuk menghindari bentrokan militer dan mendesak negara lain untuk mengutuk China. "Kami menuntut masyarakat internasional mengecam keras kata-kata dan tindakan China dan menuntut pemerintah China menghentikan semua yang telah dilakukannya," ujar Wu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berhasil Usir Jet Tempur China, Presiden Taiwan Sebut Pilotnya "Heroik"",
Penulis : Danur Lambang Pristiandaru
Editor : Danur Lambang Pristiandaru