kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Update korban ledakan Beirut: 78 orang tewas, nyaris 4.000 orang luka-luka


Rabu, 05 Agustus 2020 / 10:30 WIB
Update korban ledakan Beirut: 78 orang tewas, nyaris 4.000 orang luka-luka
Petugas evakuasi korban ledakan di Beirut, Lebanon (4/8/2020).


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BEIRUT. Ledakan dahsyat yang berasal dari wilayah pelabuhan kota Beirut, Libanon. Ledakan diduga berpusat di gudang penyimpanan material kembang api yang ada di sana.

Update terbaru dari Reuters menyebutkan bahwa ledakan dahsyat ini telah menewaskan 78 orang dan melukai hampir 4.000 orang lainnya.

Ledakan yang berasal dari tepi pantai ini menimbulkan gelombang kejut dengan jangkauan yang sangat luas, menyebabkan hancurnya jendela-jendela bangunan sekitar serta guncangan yang cukup besar.

Para pejabat mengatakan bahwa jumlah korban bisa jadi akan terus meningkat seiring berjalannya proses evakuasi. Saat ini pekerja darurat sedang berusaha menggali puing-puing bangunan yang hancur akibat ledakan.

Baca Juga: Inilah sejumlah spekulasi dan kecemasan pasca ledakan masif di Beirut

Ledakan tersebut merupakan ledakan terbesar yang pernah terjadi di Beirut dalam beberapa tahun terakhir. Malangnya, ledakan ini muncul setelah pulihnya Libanon dari krisis ekonomi beberapa waktu lalu.

Presiden Michel Aoun mengatakan bhawa 2.750 ton amonium nitrat telah telah tersimpan di dalam gudang tersebut selama enam tahun tanpa langkah pengamanan ketat.

Material yang biasa digunakan dalam pupuk dan bahan peledak ini dibiarkan begitu saja tanpa pengawasan. Presiden mengungkapkan bahwa hal tersebut tidak dapat diterima.

Pagi ini, Rabu (5/8), Aoun langsung mengadakan pertemuan kabinet darurat untuk membahas bencana ini. Ia juga menyerukan agar keadaan darurat segera diumumkan dalam waktu dua minggu.

Baca Juga: Horor ledakan di Beirut Lebanon, korban tewas terus bertambah




TERBARU

[X]
×