kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.515.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.113   0,00   0,00%
  • IDX 7.080   43,33   0,62%
  • KOMPAS100 1.058   7,20   0,69%
  • LQ45 827   1,51   0,18%
  • ISSI 216   1,79   0,84%
  • IDX30 423   0,27   0,06%
  • IDXHIDIV20 512   -2,14   -0,42%
  • IDX80 120   0,73   0,61%
  • IDXV30 126   0,70   0,56%
  • IDXQ30 142   -0,50   -0,35%

UPDATE: Setidaknya 174 Orang Tewas dalam Kecelakaan Jeju Air di Korea Selatan


Minggu, 29 Desember 2024 / 18:14 WIB
UPDATE: Setidaknya 174 Orang Tewas dalam Kecelakaan Jeju Air di Korea Selatan
ILUSTRASI. Firefighters carry out extinguishing operations on an aircraft which drove off runaway at Muan International Airport in Muan, South Jeolla Province, South Korea, December 29, 2024. Yonhap via REUTERS 


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - MUAN COUNTY, KOREA SELATAN. Sebuah kecelakaan tragis terjadi di Bandara Internasional Muan, Minggu pagi (29/12), menewaskan sedikitnya 174 orang.

Pesawat maskapai Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216 mengalami pendaratan darurat, tergelincir dari landasan, dan meledak setelah menabrak dinding.

Pesawat jenis Boeing 737-800 ini membawa 181 penumpang dan awak dari Bangkok, Thailand.

Baca Juga: Kecelakaan Jeju Air: Salah Satu Terburuk dalam Sejarah Penerbangan Korea Selatan

Kementerian Transportasi Korea Selatan menyatakan, pesawat mengalami kecelakaan sekitar pukul 09.00 waktu setempat.

Kecelakaan ini menjadi insiden terburuk dalam hampir tiga dekade terakhir yang melibatkan maskapai Korea Selatan, dan kemungkinan menjadi yang paling mematikan dalam sejarah penerbangan negara tersebut.

Detik-Detik Kecelakaan

Video dari media lokal menunjukkan pesawat meluncur di landasan tanpa roda pendaratan, sebelum akhirnya menghantam dinding dan meledak dalam bola api.

Foto-foto lain memperlihatkan asap dan api membakar sebagian besar badan pesawat.

"Bagian ekor masih memiliki sedikit bentuk, tetapi sisanya hampir tidak dapat dikenali," ujar Lee Jung-hyun, kepala pemadam kebakaran Muan.

Baca Juga: Setidaknya 62 Orang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Bandara Muan Korsel

Tim penyelamat berhasil mengevakuasi dua awak pesawat dari bagian ekor yang terbakar. Keduanya kini dirawat di rumah sakit dengan cedera sedang hingga parah.

Operasi penyelamatan kini beralih menjadi operasi pemulihan karena dampak keras dari tabrakan membuat otoritas mencari jasad yang mungkin terlempar ke area sekitar lokasi kecelakaan.

Lokasi kejadian dipenuhi bau bahan bakar dan darah, menurut saksi mata. Petugas dengan pakaian pelindung menyisir area, sementara tentara mencari di semak-semak sekitar.

Kisah Keluarga Korban

Beberapa jam setelah kecelakaan, keluarga korban berkumpul di ruang kedatangan bandara, banyak yang menangis dan memeluk satu sama lain.

Relawan Palang Merah membagikan selimut, sementara petugas medis mengumumkan nama-nama 22 korban yang telah diidentifikasi melalui sidik jari.

Baca Juga: Kecelakaan Pesawat, Jeju Air Tergelincir di Bandara Muan Korsel, 28 Orang Tewas

Seorang kerabat korban mengungkapkan keputusasaan: "Kakak saya meninggal, dan saya tidak tahu apa yang sedang terjadi."

Penyebab Kecelakaan Diselidiki

Penyelidikan sedang dilakukan, dengan dugaan awal menyebut kemungkinan adanya serangan burung dan kondisi cuaca buruk.

Menara kontrol dilaporkan mengeluarkan peringatan serangan burung sebelum kecelakaan terjadi.

Seorang penumpang sempat mengirim pesan terakhir kepada kerabatnya, mengatakan ada burung yang tersangkut di sayap pesawat.

Pesannya berbunyi: "Haruskah aku mengucapkan kata-kata terakhirku?"

CEO Jeju Air, Kim E-bae, menyampaikan permintaan maaf yang mendalam atas insiden ini.

Dalam konferensi pers, ia berjanji untuk mendukung keluarga korban dan bekerja sama penuh dengan penyelidikan.

Pihak Boeing juga menyampaikan belasungkawa, menyatakan siap memberikan dukungan teknis kepada Jeju Air.

Baca Juga: Pesawat DHL Jatuh di Lithuania, Benarkah Akibat Sabotase Rusia?

Presiden sementara Korea Selatan Choi Sang-mok langsung mengunjungi lokasi kecelakaan dan berkomitmen mengerahkan semua sumber daya pemerintah untuk menangani insiden ini.

Kecelakaan ini merupakan yang pertama kali dialami Jeju Air sejak maskapai didirikan pada 2005.

Pesawat yang digunakan diproduksi pada 2009 dan tidak memiliki catatan kecelakaan sebelumnya.

Semua penerbangan domestik dan internasional di Bandara Internasional Muan telah dibatalkan.

Kementerian Transportasi Thailand juga berkoordinasi dengan pihak Korea Selatan untuk membantu warga negara Thailand yang menjadi korban.

Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban melalui media sosial, dan meminta kementerian luar negeri memberikan bantuan yang diperlukan.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×