kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Update virus corona: Jumlah korban tewas jadi 170, terinfeksi 7.158, terduga 9.000


Kamis, 30 Januari 2020 / 06:21 WIB
Update virus corona: Jumlah korban tewas jadi 170, terinfeksi 7.158, terduga 9.000
ILUSTRASI. Ilustrasi virus corona. REUTERS/Aly Song TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Virus dapat ditularkan dari orang ke orang. Dalam satu kasus yang dilaporkan pada hari Rabu, seorang pria Jerman yang tinggal di dekat Munich terkena virus corona dari seorang rekan dari Shanghai yang sedang mengunjungi tempat kerjanya. Penularan semacam itu diyakini sebagai kasus pertama yang terjadi di Eropa.
Kasus penularan dari orang ke orang juga telah dilaporkan di Jepang, Vietnam dan Taiwan.

Berlomba untuk mengembangkan obat-obatan dan vaksin

Pertemuan kelompok medis terkemuka mengatakan, penelitian tentang vaksin dan obat-obatan harus dipercepat.

Baca Juga: Virus corona mewabah di China, pemerintah genjot wisman dari negara lain

Juga pada hari Rabu, media pemerintah mengutip para ilmuwan di tim peneliti virus corona baru dari Chinese Academy of Sciences yang mengatakan mereka telah menemukan antibodi pada pasien yang terinfeksi, dan juga mengidentifikasi obat yang efektif untuk menekan virus.

Tiga obat - Remdesivir, GS-5734, Chloroquine, Sigma-C6628 dan Ritonavir - semuanya "dalam proses otorisasi untuk digunakan pada pasien", menurut surat kabar lokal Hubei Daily.

Baca Juga: Baru pulang dari Wuhan, Sulianti Saroso isolasi terduga virus corona

Para ilmuwan dari China daratan, Hong Kong dan AS semua berlomba untuk menghasilkan vaksin untuk virus corona baru.

Profesor Yuen Kwok-yung, seorang ahli penyakit menular terkemuka dari Universitas Hong Kong, mengatakan tim penelitinya telah mengembangkan vaksin tetapi belum ada batas waktu untuk siap digunakan.

"Kami selalu berbicara tentang waktu yang panjangnya bertahun-tahun untuk vaksin yang akan diperkenalkan dalam skala besar kepada pasien," kata Yuen dalam konferensi pers pada hari Rabu seperti yang dikutip South China Morning Post.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×