Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - HANOI. Vietnam bakal membeli lebih banyak barang asal Amerika Serikat (AS), termasuk produk pertahanan dan keamanan, dan telah meminta penundaan selama 45 hari dalam penerapan tarif AS. Hal tersebut diungkapkan Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Senin (7/4) malam.
Vietnam juga sedang berupa agar pengiriman pesawat komersial yang lebih cepat, yang sebelumnya telah dipesan oleh maskapai Vietnam dari AS, kata Chinh dalam sebuah rapat kabinet pada Senin malam.
Vietnam yang merupakan basis manufaktur regional utama bagi banyak perusahaan Barat, tahun lalu memiliki surplus perdagangan lebih dari US$ 123 miliar dengan AS. Itu menjadikan AS sebagai pasar ekspor terbesar Vietnam.
Chinh menambahkan, Vietnam telah meminta AS untuk menunda tarif 46%, yang sebelumnya diumumkan Presiden AS Donald Trump pada pekan lalu. Penundaan tersebut akan digunakan untuk negosiasi.
Baca Juga: Perundingan Vietnam terhadap Tarif AS Angkat Prospek Perusahaan Olahraga
Vietnam berusaha untuk "bernegosiasi dengan pihak AS untuk perdagangan yang seimbang dan berkelanjutan, sejalan dengan kepentingan kedua belah pihak," kata pernyataan itu.
Pada hari Jumat, Trump dan pemimpin Vietnam To Lam sepakat untuk membahas kesepakatan untuk menghapus tarif, kedua pemimpin mengatakan setelah panggilan telepon yang menurut Trump "sangat produktif".
Dalam pernyataan hari Senin, Chinh bilang, Vietnam akan meninjau isu-isu seperti kebijakan moneternya, nilai tukar, hambatan non-tarif dan memastikan asal barang yang benar.
Sejak embargo senjata dicabut pada tahun 2016, ekspor pertahanan AS ke Vietnam sebagian besar terbatas pada kapal penjaga pantai dan pesawat latih. Sumber mengatakan tahun lalu ada pembicaraan tentang penjualan pesawat angkut militer Lockheed Martin C-130 Hercules ke Hanoi.