kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.742.000   28.000   1,63%
  • USD/IDR 16.354   42,00   0,26%
  • IDX 6.516   -131,79   -1,98%
  • KOMPAS100 926   -15,28   -1,62%
  • LQ45 727   -11,27   -1,53%
  • ISSI 204   -5,48   -2,62%
  • IDX30 379   -5,12   -1,33%
  • IDXHIDIV20 454   -6,82   -1,48%
  • IDX80 105   -1,64   -1,53%
  • IDXV30 108   -1,53   -1,40%
  • IDXQ30 124   -1,87   -1,49%

Vietnam Bakal Tambah Impor dari Amerika Serikat Demi Menghindari Tarif


Jumat, 14 Maret 2025 / 17:40 WIB
Vietnam Bakal Tambah Impor dari Amerika Serikat Demi Menghindari Tarif
ILUSTRASI. The Prime Minister of Vietnam Pham Minh Chinh (right) accompanied by the Minister of Tourism and Creative Economy Sandiaga Uno (left) greeted with traditional dance upon arrival at the VVIP Terminal of Soekarno Hatta Airport, Banten, Monday (4/9/2023). Media Center of ASEAN Summit 2023/Raisan Al Farisi/aww/ratih.


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - HANOI. Vietnam tengah meninjau tarif impor terhadap barang-barang asal Amerika Serikat (AS). Barang yang dimaksud diantaranya gas alam cair (LNG), produk pertanian, dan produk teknologi tinggi. 

Negara yang menjadi pusat industri di Asia Tenggara ini sangat bergantung pada ekspor ke AS dan mencatatkan surplus perdagangan besar dengan AS. Nilainya diperkirakan melebihi US$ 123 miliar pada tahun 2024. Vietnam berusaha menghindari tarif balasan yang sebelumnya telah diancamkan oleh pemerintahan Trump untuk mengurangi defisit perdagangan AS.

Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh kepada Duta Besar AS untuk Vietnam mengatakan, kementerian, sektor, dan lembaga terkait sedang aktif meninjau tarif impor terhadap barang-barang asal AS. Chinh mengaku sedang mendorong peningkatan impor produk-produk AS yang dibutuhkan Vietnam, terutama produk pertanian, gas cair, dan produk teknologi tinggi. 

Perdana Menteri Vietnam tersebut bertemu dengan Duta Besar AS, Marc Knapper, pada Kamis lalu.

Menteri Perdagangan Vietnam, Nguyen Hong Dien, juga mengatakan, kepada Perwakilan Perdagangan AS, Jamieson Greer, selama kunjungannya ke Washington yang sedang berlangsung, menurut pernyataan yang diterbitkan di situs web kementerian pada Jumat.

"Keduanya membahas cara-cara untuk mempromosikan hubungan bisnis melalui peninjauan proaktif dan mempertimbangkan penghapusan hambatan perdagangan," tulis kementerian perdagangan Vietnam.

Selama kunjungannya ke Washington, Dien berencana mengadakan pertemuan dengan pejabat perdagangan dan energi terkemuka AS dengan tujuan mencapai kesepakatan yang belum disebutkan. 

Sebagai tanda positif, delegasi yang terdiri dari lebih dari 60 perusahaan AS berencana mengunjungi Vietnam pada akhir Maret, menurut Dewan Bisnis AS-ASEAN, kelompok advokasi yang mengorganisir perjalanan ini.

Penyelenggara menolak untuk menyebutkan nama-nama peserta, namun dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan-perusahaan terkemuka AS di bidang teknologi, pertahanan, dan energi tercatat ikut serta.

Kekhawatiran terkait tarif juga disampaikan oleh para pengusaha dan produsen AS di Vietnam, berdasarkan survei yang dilakukan pada Februari lalu.

Pejabat Vietnam berulang kali menyatakan kesediaan untuk memenuhi permintaan AS demi mengurangi ketidakseimbangan perdagangan dan memfasilitasi bisnis AS di Vietnam, termasuk dengan menjanjikan proses lisensi yang cepat untuk layanan satelit Starlink milik Elon Musk.

Vietnam merupakan salah satu eksportir terbesar di dunia ke AS, dengan pasar AS menyerap impor Vietnam senilai hampir sepertiga dari total produk domestik bruto negara tersebut.

Impor LNG Vietnam dari AS sering disebutkan oleh pejabat Vietnam dan AS sebagai cara untuk mengurangi kesenjangan perdagangan yang besar, namun hingga saat ini belum ada langkah konkret yang diambil.

Industri LNG Vietnam yang masih berkembang saat ini bergantung pada kesepakatan spot untuk pengiriman kecil, bukan kontrak jangka panjang yang lebih disukai oleh eksportir AS.

Pada Februari 2025, Menteri Perdagangan Vietnam menyatakan bahwa Vietnam siap mengimpor lebih banyak produk pertanian dari AS.

Menurut data pemerintah AS, lebih dari seperempat ekspor AS ke Vietnam tahun lalu terdiri dari produk pertanian, terutama kapas, kedelai, dan kacang pohon, dengan total nilai mencapai US$ 3,4 miliar. 

Vietnam juga tertarik untuk mengimpor lebih banyak produk teknologi tinggi dari AS, termasuk chip kelas AI, namun menghadapi pembatasan akses terhadap semikonduktor paling canggih berdasarkan aturan yang diterapkan oleh pemerintahan Biden.

Selanjutnya: Bank Central Asia (BBCA) Putuskan Bagi Dividen, Catat Jadwalnya

Menarik Dibaca: Promo Indomaret Festival Ramadan 13-19 Maret 2025, Khong Guan Mulai Rp 50.000-an


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×