Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pemerintah Korea Selatan dan partai berkuasa sepakat mempercepat program sertifikasi baterai kendaraan listrik. Strategi ini untuk meredakan kekhawatiran keselamatan publik setelah serangkaian kebakaran yang melibatkan kendaraan listrik.
Pemerintah akan memulai skema sertifikasi baterai pada bulan Oktober. "Lebih awal dari yang dijadwalkan, untuk membantu menjamin keamanan baterai kendaraan listrik," kata Han Zeea, juru bicara Partai Kekuatan Rakyat dikutip Reuters. Pemerintah juga setuju mewajibkan produsen mobil yang beroperasi di negara tersebut untuk mengidentifikasi baterai yang digunakan dalam kendaraan listrik.
Aturan yang lebih ketat akan diterapkan demi keselamatan kendaraan listrik. Langkah pemerintah ini untuk mendesak produsen mobil agar secara sukarela mengungkapkan informasi setelah kebakaran kendaraan listrik pada tanggal 1 Agustus yang merusak ratusan kendaraan dan menimbulkan kepanikan publik.
Baca Juga: NMDI Serahkan Unit Nissan Serena e-Power kepada Para Konsumen
Kebakaran terjadi secara spontan pada Mercedes-Benz EV dengan baterai Farasis Energy. Petugas membutuhkan waktu delapan jam untuk dipadamkan dan berdampak para kerusakan sekitar 140 mobil dan memaksa beberapa penghuni di apartemen di atas untuk pindah ke tempat penampungan.
Dalam beberapa hari terakhir, beberapa perusahaan mobil secara sukarela mulai menyebutkan nama produsen baterai yang mereka gunakan.
Pembuat baterai Korea Selatan tidak punya alasan untuk menolak menyebutkan di mana sumber daya mereka digunakan, meskipun publik tidak boleh berasumsi baterai selalu menjadi penyebab kebakaran kendaraan listrik, sumber industri mengatakan kepada Reuters .
Para ahli meminta perusahaan mobil untuk mengidentifikasi baterai agar konsumen lebih banyak pilihan. Tetapi beberapa mempertanyakan bagaimana hal itu akan meningkatkan keselamatan mengingat kurangnya data pasti tentang merek baterai mana yang lebih rentan terhadap kebakaran.
"Sebagai bagian dari langkah-langkah keselamatan, pemerintah akan merevisi aturan peralatan pemadam kebakaran. Tempat parkir bawah tanah dengan stasiun pengisian daya kendaraan listrik harus dipasang sistem penyiram pipa basah di tempat parkir bawah tanah dengan stasiun pengisian daya kendaraan listrik. Selain itu daya harus ditingkatkan untuk mencegah pengisian daya berlebih," kata Han, juru bicara partai.
Baca Juga: Bakal Buka Pabrik, BYD Tengah Mengincar Insentif Paling Menguntungkan dari Meksiko
Kendaraan listrik tampaknya tidak mudah terbakar seperti yang mungkin ditunjukkan oleh berita utama baru-baru ini. Menurut data dikutip Reuters, kendaraan listrik memiliki risiko kebakaran yang lebih rendah daripada mobil konvensional.
Tetapi para ahli otomotif mengatakan kebakaran kendaraan listrik terjadi secara berbeda daripada kebakaran pada mobil dengan mesin pembakaran internal, sering kali berlangsung lebih lama dan lebih sulit dipadamkan karena cenderung menyala kembali.