kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   1,00   0,01%
  • IDX 7.048   64,41   0,92%
  • KOMPAS100 1.051   11,06   1,06%
  • LQ45 826   9,15   1,12%
  • ISSI 214   1,72   0,81%
  • IDX30 421   5,22   1,25%
  • IDXHIDIV20 508   6,31   1,26%
  • IDX80 120   1,37   1,15%
  • IDXV30 125   1,04   0,84%
  • IDXQ30 141   1,60   1,15%

Utang Real Estat Komersial AS Senilai US$ 1,5 Triliun akan Jatuh Tempo pada 2025


Senin, 10 April 2023 / 14:55 WIB
Utang Real Estat Komersial AS Senilai US$ 1,5 Triliun akan Jatuh Tempo pada 2025
ILUSTRASI. Tanda real estat yang mengiklankan rumah baru untuk dijual digambarkan di Wina, Virginia, di luar Washington, 20 Oktober 2014. Segera Jatuh Tempo 2025, Utang Senilai US$ 1,5 Triliun Membayangi Properti Komersial AS.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Hampir US$ 1,5 triliun utang real estat komersial Amerika Serikat akan jatuh tempo sebelum akhir tahun 2025, demikian menurut analis Morgan Stanley, James Egan. 

Risiko pembiayaan kembali menjadi masalah yang sangat utama bagi pemilik properti, termasuk gedung perkantoran, pertokoan, dan gudang. 

Morgan Stanley memperkirakan valuasi properti perkantoran dan ritel dapat turun sebanyak 40% dari puncaknya, sehingga meningkatkan risiko gagal bayar.

Ditambah lagi, bank-bank kecil dan regional, sebagai sumber kredit terbesar di industri ini tahun lalu, telah diguncang oleh runtuhnya Silicon Valley Bank. 

Baca Juga: Pasca Penarikan Besar-besaran karena SVB, Simpanan Bank Komersial AS Mulai Naik

Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa kemampuan mereka untuk menyediakan pembiayaan bagi para peminjam akan terganggu. Utang yang jatuh tempo ini akan meningkat dalam empat tahun ke depan dan mencapai puncaknya di angka US$ 550 miliar pada tahun 2027.

Bank-bank juga memiliki lebih dari separuh sekuritas yang didukung hipotek komersial, yaitu obligasi yang didukung oleh pinjaman properti dan diterbitkan oleh entitas-entitas yang disponsori oleh pemerintah AS seperti Fannie Mae, meningkatkan eksposur mereka ke sektor ini.

Di tengah kesuraman ini, masih ada beberapa kabar baik. Sentimen terhadap perumahan multifamily tetap jauh lebih positif karena harga sewa terus meningkat. Namun, sebanyak 70% dari pinjaman real estat komersial lainnya yang jatuh tempo dalam lima tahun ke depan dipegang oleh bank.

Para analis menyarankan bahwa real estat komersial perlu melakukan re-price dan cara-cara alternatif untuk membiayai kembali utang. 

Baca Juga: Hasil Stress Test Fed, Bank Besar di AS Tidak Akan Kesulitan Melalui Masa Resesi

Selain itu, emiten real estat Eropa juga memiliki utang yang setara dengan lebih dari €24 miliar yang harus dibayar selama sisa tahun ini. 

Para analis memperkirakan bahwa perusahaan-perusahaan real estat akan melakukan semua yang mereka bisa untuk mengurangi program investasi, lebih banyak usaha patungan, pembelian kembali obligasi, dan jika memungkinkan, pemotongan dividen.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×