kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Vaksin booster, seberapa penting untuk tubuh? Simak jawaban WHO


Jumat, 22 Oktober 2021 / 04:30 WIB
Vaksin booster, seberapa penting untuk tubuh? Simak jawaban WHO


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Jika tubuh tidak merespons dua suntikkan vaksin sebelumnya, mungkin bisa dikatakan bahwa orang ini memiliki gangguan kekebalan. 

Dengan kondisi demikian, seseorang bisa saja menerima dosis ketiga, karena dosis pertama dan kedua tidak bekerja pada tubuh seperti yang terjadi pada kebanyakan orang normal dan sehat. 

2. Waktu kekebalan 

Anda bisa mendapatkan vaksin booster ketika merasa bahwa sistem kekebalan tubuh mulai berkurang, turun, atau memburuk seiring berjalannya waktu. 

Namun, kata Katherine O'Brien, sampai saat ini sulit ditemukan kasus yang menunjukkan gejala tersebut. Faktanya, vaksin Covid-19 bertahan dengan sangat baik melindungi tubuh dari penyakit parah, kemungkinan harus rawat inap, hingga kematian. 

“Jadi kami tidak melihat bukti kuat yang mengarah pada kebutuhan untuk memberikan dosis ketiga bagi orang yang telah divaksinasi,” ungkap Katherine. 

Baca Juga: Terapi cuci hidung bisa mencegah terpapar virus Covid-19

3. Kinerja vaksin 

Alasan lain pemberian booster adalah jika kinerja vaksin kurang atau tidak memadai terhadap beberapa varian yang muncul. 

“Vaksin yang kami miliki saat ini sudah diamati secara hati-hati untuk melawan berbagai varian yang ada. Semuanya bertahan sangat baik terhadap spektrum penyakit yang parah. Secara umum, vaksin bekerja sangat baik,” tuturnya. 




TERBARU

[X]
×