kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%

Harga Kopi Bisa Tembus Rekor, Gara-Gara Tarif Baru Trump ke Brasil


Jumat, 11 Juli 2025 / 10:00 WIB
Harga Kopi Bisa Tembus Rekor, Gara-Gara Tarif Baru Trump ke Brasil
ILUSTRASI. Kebijakan tarif impor sebesar 50% terhadap produk Brasil yang diumumkan pemerintahan Presiden Donald Trump mengguncang pasar kopi global. ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/15/06/2025.


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Kebijakan tarif impor sebesar 50% terhadap produk Brasil yang diumumkan pemerintahan Presiden Donald Trump mengguncang pasar kopi global.

Langkah ini berpotensi mendorong harga secangkir kopi di Amerika Serikat melonjak melewati rekor tertingginya saat ini.

Sebagai produsen dan eksportir kopi terbesar di dunia, Brasil memasok 8,14 juta kantong kopi ukuran 60 kilogram ke AS sepanjang tahun 2024 setara 33% dari total konsumsi kopi negara tersebut.

Baca Juga: Trump Kenakan Tarif 50% untuk Brasil, Perintahkan Investigasi Praktik Dagang Tak Adil

AS sendiri merupakan konsumen terbesar kopi dunia, dengan hampir 200 juta warga minum kopi setiap hari.

Jika tarif tersebut resmi diberlakukan mulai 1 Agustus 2025, para pelaku industri meyakini pengiriman kopi Brasil ke AS bisa terhenti.

“Tarif sebesar ini praktis akan menutup arus perdagangan tersebut. Eksportir Brasil tak mungkin menanggungnya. Perusahaan roasting di AS pun tak sanggup,” ujar Michael Nugent, broker kopi senior dan pemilik MJ Nugent & Co di California, Kamis (10/7).

“Pada akhirnya, Brasil akan menjual ke negara lain. Sementara AS terpaksa mencari pasokan dari Kolombia, Honduras, Peru, atau Vietnam tapi tidak dengan volume maupun harga seperti Brasil,” tambahnya.

Namun, pasokan alternatif tersebut tidak banyak tersedia dan harganya relatif lebih tinggi.

“Alasan negara-negara membeli kopi dari Brasil adalah karena nilai dan harganya jauh lebih baik dibanding negara penghasil lainnya,” kata seorang direktur perusahaan dagang berbasis di West Coast AS.

“Bukan soal apakah Brasil akan menjual, tetapi apakah AS masih mau membeli dengan beban tarif ini? Jawabannya, kemungkinan besar tidak.”

Baca Juga: Rekaman Audio Bocor: Trump Ancam Putin Bakal Bom Moskow Habis-habisan

Harga Naik, Konsumen Tertekan

Harga kopi arabika berjangka di pasar New York naik 1,3% pada Kamis, dipicu kekhawatiran terhadap kelangkaan pasokan akibat kebijakan tarif baru.

Ini memperpanjang tren kenaikan harga sejak tahun lalu, di mana harga kopi melonjak hingga 70% karena pasokan global yang menyusut.

Kenaikan harga telah dirasakan oleh konsumen di berbagai negara, termasuk AS, yang kini menghadapi risiko kenaikan lanjutan.

Petani besar asal Brasil, Paulo Armelin, yang rutin menjual langsung ke peritel kopi di AS, mengaku terpaksa mencari pasar alternatif jika tarif ini benar-benar diberlakukan. “Pelanggan kami tidak sanggup membayar lebih. Kami kemungkinan akan mencari pasar baru, mungkin ke Jerman,” ujarnya.

Baca Juga: Mitigasi Efek Tarif Trump, Pemerintah Perluas Pasar Ekspor ke Negara Non-Tradisional

Diplomasi Jadi Harapan

Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick bulan lalu sempat menyatakan bahwa sejumlah produk sumber daya alam yang tidak tersedia di AS, seperti buah tropis dan rempah-rempah, mungkin bisa dikecualikan dari tarif tergantung hasil negosiasi bilateral.

AS sendiri hanya memproduksi sebagian kecil kopi yang dikonsumsinya, terbatas di Hawaii dan beberapa perkebunan di California.

“Kami berharap diplomasi akan berhasil dan kopi bisa masuk dalam daftar pengecualian,” kata Eduardo Heron, Direktur di asosiasi eksportir kopi Brasil Cecafe.

Ia memperingatkan bahwa kebijakan ini bisa menghentikan ekspor kopi ke AS secara total.

Baca Juga: Trump Tetapkan Tarif 50% untuk Tembaga Mulai 1 Agustus

Dampak pada Komoditas Lain: OJ dan Etanol

Tak hanya kopi, tarif AS terhadap Brasil juga mengancam pasokan komoditas lain seperti jus jeruk, gula, kayu, dan minyak.

Lebih dari 50% jus jeruk yang dikonsumsi di AS berasal dari Brasil. Akibat potensi hambatan pasokan, harga kontrak berjangka jus jeruk di New York melonjak 6% pada Kamis.

AS menjadi semakin tergantung pada impor jus jeruk karena produksi dalam negeri merosot drastis akibat penyakit citrus greening, badai, dan cuaca beku ekstrem.

Departemen Pertanian AS (USDA) memperkirakan panen jeruk AS pada musim 2024/25 akan menjadi yang terendah dalam 88 tahun, dan produksi jus jeruk akan turun ke level terendah sepanjang sejarah.

Sementara itu, Brasil juga merupakan produsen etanol terbesar kedua di dunia, menghasilkan sekitar 35 miliar liter pada 2024. Namun hanya sekitar 300 juta liter yang diekspor ke AS, menurut laporan BTG Pactual.

Selanjutnya: Suspensi Dibuka, Saham Kimia Farma (KAEF) Kembali Diperdagangkan Hari Jumat, (11/7)

Menarik Dibaca: Promo Tebus Murah Roti'O Juli 2025, Kopi'O Aren Latte Large Cuma Tambah Rp 2.000




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×