Sumber: WCCF Tech | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Intel dikabarkan sedang dilanda krisis pakar besar-besaran setelah CEO baru mereka, Lip-Bu Tan, membatalkan sejumlah proyek besar yang digagas oleh CEO terdahulu, Pat Gelsinger.
Pembatalan proyek tersebut sangat berdampak pada visi jangka panjang Intel, terutama dalam upaya pengembangan teknologi semikonduktor canggih yang menjadi anadalannya.
Dilansir dari WCCF Tech, salah satu proyek yang dibatalkan adalah pengembangan substrat kaca, yang dianggap sebagai masa depan industri chip.
Ada juga proyek lain yang berkaitan dengan BSPDN atau Backside Power Delivery Network, sebuah teknologi dalam semikonduktor yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pengiriman daya ke chip.
Baca Juga: Nvidia Siapkan Chip AI Baru untuk Pasar China, Lebih Canggih dari H20
Berusaha Menjaga Hati Pemegang Saham
Tujuan utama Intel saat ini adalah meningkatkan nilai pemegang saham, salah satunya dengan menghentikan proyek-proyek yang menghabiskan sumber daya dan belum menghasilkan keuntungan yang memadai.
Tan mengatakan, tidak ada lagi ruang untuk "cek kosong", yang tampaknya mengakibatkan beberapa proyek dan investasi dibatalkan.
Upaya efisiensi finansial yang diambil Intel ini mungkin bisa menjadi strategi jangka pendek yang positif. Namun, keraguan mulai muncul tentang bagaimana perusahaan ini tetap bertahan di tengah ekosistem yang menuntut inovasi cepat seperti saat ini.
Sekarang, banyak pakar semikonduktor Intel dikabarkan akan mundur dari posisinya. Samsung memanfaatkan peluang ini dengan memberikan tempat kerja baru.
Baca Juga: IPad Jadi Tablet Terpopuler di Dunia pada Q2-2025, Samsung Tertinggal Jauh
Pakar Semikonduktor Hijrah ke Samsung
Media Korea Selatan, ChosunBiz, melaporkan bahwa Samsung menargetkan para ahli yang berpengalaman dalam teknologi seperti substrat kaca, BSPDN, dan teknologi pengemasan.
WCCF Tech sebelumnya juga sempat mengabarkan bahwa salah seorang pakar Intel, yang mengaku sebagai bagian penting dalam upaya Intel mengembangkan substrat kaca, beralih ke Samsung setelah hampir 25 tahun mengabdi di perusahaan berjuluk Team Blue tersebut.
Saat ini, terdapat banyak kasus serupa di Intel, yang terutama didorong oleh kondisi keuangan perusahaan.
Samsung membutuhkan banyak talenta semikonduktor terbaik untuk mendukung rencana ekspansi divisi foundry mereka, terutama di pasar Amerika Serikat.
Tonton: Kereta Cepat Whoosh Bikin Tekor Triliunan, Bos KAI: Ini Bom Waktu