kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.254   -26,00   -0,16%
  • IDX 7.005   61,45   0,88%
  • KOMPAS100 1.020   9,19   0,91%
  • LQ45 779   10,37   1,35%
  • ISSI 230   -0,09   -0,04%
  • IDX30 401   6,24   1,58%
  • IDXHIDIV20 465   9,72   2,14%
  • IDX80 115   1,11   0,98%
  • IDXV30 116   1,36   1,19%
  • IDXQ30 129   1,78   1,39%

Trump Tetapkan Tarif 50% untuk Tembaga Mulai 1 Agustus


Kamis, 10 Juli 2025 / 09:05 WIB
Trump Tetapkan Tarif 50% untuk Tembaga Mulai 1 Agustus
ILUSTRASI. U.S. Attorney General Pam Bondi, Secretary of State Marco Rubio, U.S. President Donald Trump, Defense Secretary Pete Hegseth and Secretary of Commerce Howard Lutnick attend a cabinet meeting at the White House in Washington, D.C., U.S., July 8, 2025. REUTERS/Kevin Lamarque


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan pemberlakuan tarif impor sebesar 50% terhadap tembaga mulai 1 Agustus 2025.

Kebijakan ini disebut bertujuan untuk mendorong pengembangan industri tembaga dalam negeri yang dinilai strategis bagi sektor pertahanan, elektronik, dan otomotif.

Langkah ini menambah daftar panjang tarif sektor spesifik yang telah diberlakukan Trump sebelumnya, termasuk pada baja dan aluminium, yang menurut para ekonom berisiko meningkatkan biaya bagi konsumen AS.

Baca Juga: Tarif Trump: Apa Saja yang Sudah Berlaku dan Akan Datang?

Dinilai Penting bagi Keamanan Nasional

Tarif ini merupakan tindak lanjut dari penyelidikan Section 232 yang dimulai pada Februari lalu.

Berdasarkan Undang-Undang Perdagangan, Section 232 memberikan wewenang kepada presiden untuk mengenakan tarif dengan alasan keamanan nasional.

Dalam pernyataannya di platform Truth Social, Trump mengatakan telah menerima kajian keamanan nasional yang "kuat" dan menyimpulkan bahwa tarif diperlukan untuk melindungi produksi tembaga dalam negeri.

“Tembaga penting untuk semikonduktor, pesawat, kapal, amunisi, pusat data, baterai lithium-ion, sistem radar, sistem pertahanan rudal, dan bahkan senjata hipersonik, yang kini sedang banyak kami produksi,” ujar Trump.

Baca Juga: Tarif Trump, Impor Pakaian Jadi dari Tiongkok ke AS Anjlok ke Level Terendah 22 Tahun

Negara Terdampak: Chile, Kanada, dan Meksiko

Berdasarkan data Biro Sensus AS, negara yang paling terdampak dari tarif ini adalah Chile, Kanada, dan Meksiko, yang menjadi pemasok utama tembaga murni, paduan tembaga, dan produk turunan tembaga ke AS sepanjang tahun 2024.

Data dari U.S. Geological Survey menunjukkan bahwa pada 2024, AS mengimpor sekitar 810.000 metrik ton tembaga, atau hampir setengah dari kebutuhan domestiknya.

Chile, Kanada, dan Peru telah menyampaikan keberatan resmi kepada pemerintah AS, menyatakan bahwa ekspor tembaga mereka tidak mengancam kepentingan nasional AS, dan meminta agar produk mereka dikecualikan dari tarif.

Ketiga negara tersebut juga memiliki perjanjian perdagangan bebas (FTA) dengan AS.

Baca Juga: Tarif Trump: Apa Saja yang Sudah Berlaku dan Akan Datang?

Dorong Tambang Tembaga AS

Pemerintah AS berharap tarif tinggi ini akan mendorong pengembangan produksi tembaga dalam negeri, terutama di negara bagian Arizona, yang merupakan sumber lebih dari dua pertiga produksi tembaga AS.

Namun, rencana pengembangan tambang skala besar oleh perusahaan tambang global Rio Tinto dan BHP di Arizona telah tertunda selama lebih dari satu dekade karena berbagai hambatan perizinan dan penolakan dari kelompok masyarakat lokal.

Selanjutnya: Bill Gates Terlempar dari Daftar 10 Orang Terkaya di Dunia

Menarik Dibaca: Deretan Sayuran yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Asam Urat, Sering Dikira Aman




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×