Sumber: The Moscow Times | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - MOSCOW. Ilmuwan Rusia mengatakan pada Senin (13/7), vaksin virus corona baru akan didistribusikan kepada pasien Covid-19 bulan depan, setelah universitas medis di Moskow menyelesaikan uji klinis ke manusia.
Sechenov First Moscow State Medical University melakukan uji klinis vaksin virus corona potensial kepada 38 sukarelawan berbayar pada Juni lalu.
Di waktu yang sama, militer Rusia memulai percobaan klinis selama dua bulan dari vaksin virus corona yang Pusat Penelitian Nasional Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamalei milik pemerintah kembangkan.
Baca Juga: Pengembang vaksin China ajak Rusia, Brasil, Arab Saudi untuk uji coba vaksin corona
Kepala Pusat Gamalei Alexander Gintsburg mengatakan kepada kantor berita TASS berharap, vaksin virus corona akan "memasuki sirkulasi sipil" pada 12-14 Agustus. Kemudian, perusahaan swasta akan memulai produksi massal pada September.
“Penelitian telah selesai dan membuktikan vaksin itu aman,” kata Yelena Smolyarchuk, Kepala Pusat Penelitian Klinis Sechenov University, kepada TASS seperti dikutip The Moscow Times.
Dua kelompok sukarelawan yang menjalani uji klinis vaksin corona buatan Sechenov University akan mengakhiri tes pada Rabu (15/7) dan Senin (20/7) depan, setelah menghabiskan 28 hari dalam isolasi untuk melindungi mereka dari paparan infeksi lain.
Baca Juga: Vaksin corona buatan Pfizer & BioNTech diujicoba ke manusia di AS, hasilnya positif
Selanjutnya, Sechenov University akan memantau para relawan berusia 18 hingga 65 tahun itu selama enam bulan ke depan.
Sebelumnya, Smolyarchuk menyebutkan, beberapa peserta mengalami respons khas terhadap suntikan, seperti sakit kepala dan suhu tubuh yang meningkat, yang sembuh dalam waktu 24 jam.
"Kementerian Kesehatan Rusia akan membuat keputusan tentang efektivitas vaksin berdasarkan hasil tes biokimia," ujar Sechenov University dalam siaran pers 3 Juli lalu.
Pusat Penelitian Gamalei sebelumnya menyatakan pada Mei, para ilmuwan mereka mengembangkan sendiri vaksin corona, suatu langkah yang mendapatkan kritik dari beberapa ahli.
Baca Juga: Menuju produksi, Moderna siap gabung dengan 3 vaksin corona lain di uji tahap akhir
Keputusan untuk melibatkan masyarakat umum dalam uji coba vaksin menggarisbawahi keinginan Rusia untuk bergerak maju dan cepat dengan pengujiannya terhadap vaksin virus corona.
Rusia memiliki jumlah kasus virus corona tertinggi keempat di dunia, setelah Amerika Serikat, Brasil, dan India.
Kremlin sebelumnya mengatakan, para ilmuwan negeri beruang merah mengerjakan hampir 50 proyek vaksin yang berbeda. Sementara para ilmuwan Rusia menyebutkan, pengembangan vaksin adalah "masalah prestise nasional".