Sumber: The Moscow Times | Editor: S.S. Kurniawan
Sebelumnya, Smolyarchuk menyebutkan, beberapa peserta mengalami respons khas terhadap suntikan, seperti sakit kepala dan suhu tubuh yang meningkat, yang sembuh dalam waktu 24 jam.
"Kementerian Kesehatan Rusia akan membuat keputusan tentang efektivitas vaksin berdasarkan hasil tes biokimia," ujar Sechenov University dalam siaran pers 3 Juli lalu.
Pusat Penelitian Gamalei sebelumnya menyatakan pada Mei, para ilmuwan mereka mengembangkan sendiri vaksin corona, suatu langkah yang mendapatkan kritik dari beberapa ahli.
Baca Juga: Menuju produksi, Moderna siap gabung dengan 3 vaksin corona lain di uji tahap akhir
Keputusan untuk melibatkan masyarakat umum dalam uji coba vaksin menggarisbawahi keinginan Rusia untuk bergerak maju dan cepat dengan pengujiannya terhadap vaksin virus corona.
Rusia memiliki jumlah kasus virus corona tertinggi keempat di dunia, setelah Amerika Serikat, Brasil, dan India.
Kremlin sebelumnya mengatakan, para ilmuwan negeri beruang merah mengerjakan hampir 50 proyek vaksin yang berbeda. Sementara para ilmuwan Rusia menyebutkan, pengembangan vaksin adalah "masalah prestise nasional".