kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Varian baru bisa mengerek total kasus Covid-19 di Filipina sebesar 15 kali lipat


Senin, 25 Januari 2021 / 05:54 WIB
Varian baru bisa mengerek total kasus Covid-19 di Filipina sebesar 15 kali lipat
ILUSTRASI. Filipina kini telah melaporkan 16 kasus dari varian baru virus corona yang lebih menular. REUTERS/Eloisa Lopez


Sumber: The Straits Times | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MANILA. Filipina kini telah melaporkan 16 kasus dari varian baru virus corona yang lebih menular.

Melansir The Straits Times, Kementerian Kesehatan Filipina mengatakan pada hari Jumat (22/1/2021) bahwa 12 dari 16 kasus tercatat di kota Bontoc, yang terletak di Provinsi Mountain, lebih dari 400 km sebelah utara ibukota Manila.

Dua infeksi Covid-19 lagi dengan varian virus yang sama ditemukan di kota La Trinidad, di provinsi Benguet, di selatan Provinsi Mountain, dan di kota Calamba, satu jam perjalanan ke selatan Manila.

Yang terakhir merupakan indikasi bahwa varian tersebut mungkin telah menyebar ke bagian selatan negara itu juga.

Baca Juga: PM Inggris: Varian baru virus corona mungkin lebih mematikan

Kedua kasus tersebut tidak bepergian ke luar negeri dan tidak memiliki kontak dengan kasus yang sudah dikonfirmasi.

Dua kasus lainnya adalah pekerja Filipina perantauan yang kembali dari Lebanon pada 29 Desember. Mereka dibawa ke fasilitas karantina yang dikelola pemerintah setelah mereka dinyatakan positif terinfeksi varian baru, di mana mereka menyelesaikan karantina wajib selama dua minggu. Mereka dipulangkan setelah dites negatif.

Baca Juga: Jika negara miskin tidak divaksinasi, negara kaya yang akan menderita

Varian baru mungkin sudah beredar di Kota Baguio, pusat perkotaan di Filipina utara yang melintasi dua zona panas Bontoc dan La Trinidad.

"Kami dapat dengan aman berasumsi bahwa varian tersebut sudah ada di Baguio, mengingat penduduk Bontoc dan La Trinidad datang secara teratur ke Baguio," kata Benjie Magalong, walikota kota tersebut seperti yang dikutip The Straits Times.

Sementara itu, kantor wilayah Kementerian Kesehatan di Kota Cebu, Filipina tengah, mengatakan sedang memeriksa tiga kemungkinan kasus infeksi varian baru tersebut.

Filipina melaporkan kasus pertama varian ini - secara resmi dikenal sebagai VUI-202012/01 atau garis keturunan B117 - pada 13 Januari. Seorang agen real estat berusia 29 tahun yang tinggal di ibu kota pergi ke Dubai untuk berbisnis mulai 27 Desember 2020 hingga 7 Januari 2021.

Dia dinyatakan positif sehari setelah tiba kembali ke Filipina dari Dubai. Dia telah bepergian ke sana bersama pacarnya, yang awalnya dites negatif tetapi kemudian terbukti positif Covid-19, meskipun tidak dengan varian B117.

Pada hari Sabtu (23 Januari), pejabat kesehatan mengatakan varian baru - yang pertama kali terdeteksi di Inggris pada bulan September - tampaknya telah ada di Filipina pada 10 Desember.

Baca Juga: Dokter Reisa: WHO pertegas efektivitas masker cegah Covid-19

Kasus di kota Calamba dinyatakan positif Covid-19 pada 10 Desember, meskipun tidak diketahui pada saat itu bahwa ia membawa varian baru. Kasus itu ditemukan setelah Kementerian Kesehatan Filipina mulai meninjau sampel minggu ini yang telah dikirimkan pada bulan Oktober dan November, untuk memeriksa apakah mereka mengandung varian baru.

Sebelumnya, satu-satunya sampel positif yang dikirim untuk sekuensing genom adalah sampel yang berasal dari pelancong yang tiba di negara itu pada bulan Desember dari negara tempat varian itu ditemukan.

Baca Juga: Inilah tips dari ahli kesehatan untuk mencegah Covid-19 akibat mutasi virus corona

"Ini adalah bagian dari uji tuntas kami, dan sepertinya tidak ada lagi yang dapat ditemukan (sampai kasus 13 Januari muncul)," kata Dr Edsel Salvana, konsultan dari satuan tugas pemerintah yang menangani varian virus corona baru.

Dia mengatakan ini menunjukkan bahwa belum ada transmisi yang meluas dari varian B117.

"Saat ini belum ada bukti penularan dari komunitas, tapi bukan berarti tidak ada," katanya.

Varian Inggris diyakini 70% lebih mudah menular daripada varian virus corona yang beredar sebelumnya.

The Straits Times memberitakan, sebuah temuan tentatif oleh para peneliti di London menunjukkan bahwa itu mungkin lebih mematikan daripada aslinya, meskipun penelitian tersebut masih sangat awal dan mengandalkan sejumlah kecil kematian di rumah sakit yang terkena dampak parah.

Sementara itu, Filipina telah memperpanjang larangan pelancong dari lebih dari 30 negara dan wilayah tempat varian Inggris terdeteksi.

Larangan tersebut tetap berlaku hingga 31 Januari. Mereka termasuk wisatawan dari Singapura, Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Australia, Prancis, Jerman, Korea Selatan, dan China, termasuk Hong Kong.

Baca Juga: Selain lebih menular, varian baru virus corona di Inggris juga lebih mematikan

Warga Filipina yang kembali dan ekspatriat dengan pasangan Filipina atau yang telah tinggal di Filipina dikecualikan dari larangan tersebut, tetapi mereka diharuskan menjalani karantina selama dua minggu dan menjalani tes usap kedua pada hari kelima karantina mereka.

Pakar kesehatan di Filipina memperingatkan bahwa varian baru dapat meningkatkan total beban kasus virus corona di negara itu sebesar 15 kali lipat.

Dr John Wong dari lembaga penelitian kesehatan Epimetrics mengatakan: "Dengan tingkat reproduksi kami saat ini 1,1, 20.000 kasus pada awal bulan akan menjadi sekitar 32.000 pada akhir bulan. Tetapi jika varian baru mengambil alih, 20.000 kasus dapat menjadi hampir 300.000 kasus pada akhir bulan."

Selanjutnya: Inilah tips dari ahli kesehatan untuk mencegah Covid-19 akibat mutasi virus corona




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×