Sumber: TheIndependent.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
The Independent memberitakan, para peneliti telah menemukan varian yang lebih dapat ditularkan di lebih dari selusin negara. Dalam beberapa hari terakhir, pejabat di Kanada melaporkan setidaknya dua kasus, kasus pertama dari varian di Amerika Utara.
Tidak ada bukti bahwa varian tersebut menyebabkan risiko penyakit parah yang lebih besar dibandingkan dengan yang lain, dan pejabat kesehatan yakin varian baru tersebut tidak akan menghambat upaya vaksinasi.
Namun demikian, pejabat AS telah memperdebatkan apakah akan menerapkan pembatasan perjalanan dari Inggris ke AS, dan lusinan negara telah membatasi masuknya penumpang Inggris atau membekukannya sama sekali.
Baca Juga: 4 Strategi Satgas Covid-19 demi cegah varian baru corona B-117 masuk RI sesuai WHO
Gedung Putih belum mengeluarkan panduan apa pun tentang varian tersebut, meskipun Asisten Sekretaris Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan Brett Giroir mengatakan pada hari Senin bahwa ada kemungkinan hal itu dilakukan di AS.
Pada hari Selasa, Presiden terpilih Joe Biden mengutuk tanggapan Donald Trump terhadap krisis kesehatan masyarakat karena jumlah kematian negara itu melebihi 330.000 nyawa karena penyakit terkait Covid-19, dengan hampir 20 juta infeksi yang dikonfirmasi, dengan memecahkan rekor rawat inap harian.
Baca Juga: Virus corona tak terkendali, Thailand bakal berlakukan pembatasan yang lebih agresif
Dia mengatakan rencana pemerintah untuk mendistribusikan vaksin “tertinggal, jauh di belakang,” dengan kurang dari 3 juta orang menerima dosis pertama dari vaksin dengan dosis dua bagian menjelang akhir tahun 2020.
“Dengan kecepatan program vaksinasi yang bergerak sekarang, dibutuhkan waktu bertahun-tahun, bukan berbulan-bulan, untuk memvaksinasi rakyat Amerika,” katanya dalam sambutan dari Delaware seperti dilansir The Independent.