Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Dikky Setiawan
NEW YORK. Verizon Communications Inc memberikan mandat kepada Tim Armstrong, Direktur Utama AOL untuk mengekplorasi penawaran terhadap Yahoo! Inc. Ini merupakan upaya lanjut ketertarikan operator nirkabel Amerika Serikat tersebut dalam mengakuisisi raksasa teknologi.
Seperti dilansir Bloomberg, akhir tahun lalu, Verizon mengakui tertarik untuk mengakuisisi Yahoo jika para dewan eksekutifnya memutuskan untuk melepas saham mereka. Teknologi iklan Yahoo, termasuk startup video iklan BrightRool, menjadi daya tarik bagi Verizon.
Namun, sumber yang enggan disebutkan namanya mengatakan, Verizon belum merekrut bankir untuk melakukan penawaran. Bahkan, belum ada pembicaraan resmi. Maklumlah, Verizon belum mempublikasikan rencana akuisisi ini. Namun, yang pasti, Armstrong telah melakukan diskusi awal sebagai langkah strategi.
Ini sejalan dengan rencana Verizon yang mengincar layanan video streaming go90 buatan mereka sebagai sumber penjualan dan keuntungan baru. Yahoo dengan jumlah penggunanya lebih dari satu miliar, baik untuk layanan surat elektronik, keuangan, olahraga, situs video, merupakan aset berharga untuk digabung dengan pengguna AOL yang mencapai 2 juta, dan pelanggan nirkabel Verizon sebanyak 112 juta orang.
Lalu lintas situs sepadat itu, ditambah dengan penyediaan konten eksklusif, merupakan kebutuhan Verizon untuk mengamankan pijakan bersaing dengan YouTube dan Facebook melayani generasi pecandu ponsel. Sayangnya, hingga kini, perwakilan Yahoo maupun Verizon masih menolak untuk berkomentar.
Venturebeat melaporkan, pekan lalu, Yahoo sempat menyebut akan mempertimbangkan alternatif strategis untuk bisnis inti internetnya tersebut. Bukan tidak mungkin kalau Yahoo bertahan dengan bisnisnya dan melakukan perubahan model bisnis atau bahkan melakukan pemisahan unit usaha (spin off).
Asal tahu, bisnis inti Yahoo, seperti Yahoo Mail dan situs berita, serta ulasan olahraganya menarik perhatian perusahaan private equity, media dan perusahaan telekomunikasi sekelas Softbank Group Corp. "Kalau cocok, operator nirkabel AS, Verizon bisa membeli bisnis inti Yahoo," tutur Fran Shammo, Direktur Keuangan Verizon seperti dikutip Bloomberg.













