kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   16.000   0,82%
  • USD/IDR 16.304   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.533   43,20   0,58%
  • KOMPAS100 1.070   7,34   0,69%
  • LQ45 793   -2,68   -0,34%
  • ISSI 254   0,66   0,26%
  • IDX30 409   -1,29   -0,31%
  • IDXHIDIV20 467   -2,82   -0,60%
  • IDX80 120   -0,30   -0,25%
  • IDXV30 124   0,09   0,07%
  • IDXQ30 131   -0,56   -0,43%

Vietnam Sambut Rencana Investasi SpaceX Senilai US$ 1,5 Miliar


Kamis, 26 September 2024 / 14:53 WIB
Vietnam Sambut Rencana Investasi SpaceX Senilai US$ 1,5 Miliar
ILUSTRASI. Roket SpaceX Falcon Heavy, yang membawa satelit komunikasi Arabsat 6A, lepas landas dari Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida, AS, 11 April 2019.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Pemerintah Vietnam dikabarkan telah menerima minat SpaceX untuk menginvestasikan US$ 1,5 miliar di negara Asia Tenggara itu dalam waktu dekat.

Mengutip Bloomberg, investasi besar itu berkaitan dengan layanan satelit Starlink yang saat ini memang sedang berekspansi.

Kabar tersebut keluar setelah pertemuan antara Wakil Presiden Senior SpaceX Tim Hughes dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam To Lam.

Baca Juga: United Airlines Kerja Sama dengan Starlink Sediakan Wi-Fi Gratis di Dalam Pesawat

Sebuah pernyataan yang terbit di situs web Majelis Nasional Vietnam menyebutkan bahwa saat ini Lam masih meninjau proposal tersebut. 

Lebih lanjut, dijelaskan bahwa Lam telah berbicara kepada Starlink terkait kemungkinan tersebut. Lam mengatakan, Vietnam akan berkoordinasi dengan mitra domestik untuk menyelesaikan prosedur investasi.

SpaceX juga masih belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai investasi yang dikabarkan.

Kedekatan Vietnam dengan SpaceX sebenarnya sudah terlihat sejak tahun lalu.

Baca Juga: Rumor! Elon Musk Jalin Asmara dengan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni

Saat itu, pemerintah Vietnam mengatakan bahwa SpaceX tertarik untuk menyediakan layanan satelit orbit rendah Bumi kepada negaranya. Awal tahun ini beredar kabar bahwa rencana tersebut harus ditunda.

Lam, yang sedang berada di AS untuk menghadiri Majelis Umum PBB, juga bertemu dengan Presiden AS Joe Biden untuk membahas peluang kedua negara untuk memajukan kerja sama di bidang ekonomi dan teknologi.

Tidak hanya itu, Lam juga bertemu dengan perwakilan perusahaan besar seperti Boeing Co., Meta Platforms Inc., hingga petinggi Google.




TERBARU

[X]
×