kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Virus corona mereda, 18 provinsi di China turunkan tingkat tanggap darurat


Senin, 02 Maret 2020 / 16:49 WIB
Virus corona mereda, 18 provinsi di China turunkan tingkat tanggap darurat
ILUSTRASI. Seorang wanita yang mengenakan masker pelindung di Shanghai, China, ketika negara itu dilanda wabah virus corona, di distrik keuangan Pudong, Shanghai, China, 28 Februari 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Dalam sepekan terakhir, sebanyak 18 provinsi di China menurunkan tingkat tanggap darurat virus corona baru. Yang terbaru, Provinsi Zhejiang memangkas langkah-langkah tanggap darurat itu.

Melansir Channelnewsasia.com, Pemerintah Provinsi Zhejiang melalui akun resmi mereka di Weibo pada Senin (2/3) mengumumkan penurunan tingkat tanggap darurat virus corona, dari tingkat II dari tingkat I.

Informasi saja, China memiliki sistem respons empat tingkat untuk keadaan darurat kesehatan yang menentukan tindakan apa yang akan mereka terapkan, dengan tingkat I yang paling serius.

Baca Juga: Kasus virus corona turun tajam, Wuhan tutup satu rumahsakit darurat

Tapi, Presiden Xi Jinping memperingatkan pada Minggu (1/3), China perlu mengambil pandangan jangka panjang atas wabah virus corona dan memasukkan celah dalam hukum juga mekanisme tanggap daruratnya.

Soalnya, Beijing melaporkan dua kasus baru virus corona atas warga negara China yang baru-baru ini kembali dari Iran. Di Republik Islam dalam sepekan terakhir mengalami lonjakan kasus infeksi Covid-19.

China Global Times, Senin (2/3), juga melaporkan satu kasus impor dari Italia di Provinsi Zhejiang, meski komisi kesehatan setempat mengatakan tidak ada kasus domestik terkonfirmasi lainnya pada 1 Maret lalu.

Baca Juga: Waduh! Tiga orang di Singapura dinyatakan positif corona setelah kunjungi Indonesia

Sementara sejalan dengan penurunan jumlah infeksi anyar, Kota Wuhan menutup rumahsakit darurat pertamanya setelah memulangkan 34 pasien yang baru sembuh.

Hingga 28 Februari lalu, Wuhan membangun 16 rumahsakit sementara dalam waktu singkat dan menambah 13.000 tempat tidur, dengan 12.000 orang menjalani perawatan sejauh ini. 

Kota di China Tengah ini merupakan pusat epidemi virus corona baru. Di Wuhan lah, pertama kali virus yang sudah menewaskan lebih dari 2.900 di negeri tembok raksasa muncul.

Baca Juga: Waspada penyebaran virus Corona, Pemprov DKI bentuk tim cepat tanggap

Mengutip Channelnewsasia.com, stasiun televisi CCTV, Senin (3/2), melaporkan, Wuhan menutup satu dari 16 rumahsakit daruratnya, pasca mengeluarkan pasien terakhir yang sembuh di RS itu.

Berita penutupan rumahsakit tersebut bertepatan dengan penurunan tajam dalam kasus-kasus baru virus corona di Provinsi Hubei dengan Ibu Kota Wuhan. Hubei melaporkan kurang dari 200 kasus baru.

Menurut Komisi Kesehatan Nasional China, Ahad (1/3), Hubei hanya memiliki 196 kasus baru terkonfirmasi. Angka ini turun tajam dari 570 kasus pada sehari sebelumnya dan terendah sejak 24 Januari lalu.

Baca Juga: Bill Gates juluki virus corona sebagai patogen yang muncul sekali dalam satu abad

Pendorong penurunan itu adalah kasus baru di Wuhan, tempat virus pertama kali muncul Desember lalu, yang merosot, hanya melaporkan 193 infeksi anyar, terendah semenjak 26 Januari lalu.

China total memiliki 202 kasus baru virus corona terkonfirmasi, paling rendah sejak 22 Januari. Tidak termasuk Hubei, hanya ada enam kasus baru di Tiongkok, terendah sejak bulan lalu. 

Itu membuat jumlah total kasus terkonfirmasi di China menjadi 80.026. Sedang korban tewas dari wabah virus corona di China hingga Minggu (1/3) mencapai 2.912 orang, naik 42 dari hari sebelumnya.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×