Sumber: South China Morning Post,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Di Asia, Korea Selatan tetap menjadi negara yang paling parah terkena dampaknya setelah China, dengan asal wabah terlacak pada sekte keagamaan di kota Daegu, Korea Selatan. Jalan-jalan kota sebagian besar menjadi sepi selama berhari-hari, terlepas dari antrian panjang di beberapa toko yang menjual masker.
Korea Selatan melaporkan 284 infeksi baru pada hari Rabu, sehingga menjadikan penghitungan nasional secara keseluruhan menjadi 1.261 kasus, dengan jumlah kematian meningkat menjadi 12.
Baca Juga: Cemas virus corona, Arab Saudi tangguhkan kedatangan jemaah umrah!
Seorang prajurit AS berusia 23 tahun yang ditempatkan di Camp Carroll di Daegu juga terinfeksi. Sekitar 28.500 tentara Amerika dikerahkan di Korea Selatan.
Pihak berwenang mendesak masyarakat untuk ekstra hati-hati, dan menyarankan warga untuk tinggal di rumah jika mereka mengalami demam atau gejala pernapasan.
Sementara itu di Timur Tengah, Iran telah muncul sebagai hotspot utama, dengan total 139 kasus dan 19 kematian. Bahkan wakil menteri kesehatan negara itu, Iraj Harirchi, ikut terinfeksi virus itu.
Baca Juga: Total kasus capai 1.261, Korsel denda warga yang tolak dites virus Rp 34,850 juta
Pakistan melaporkan dua kasus pertamanya pada hari Rabu, keduanya baru saja bepergian ke Iran. Georgia juga melaporkan kasus pertamanya, yang merupakan seorang warga Georgia yang bepergian dari Iran dan melintasi perbatasan dari negara tetangganya, Azerbaijan.
Reporters Without Borders mengatakan, Iran tampaknya menyembunyikan informasi tentang epidemi seperti halnya China, serta menuduh negara tersebut memblokir laporan wabah secara independen.
Beberapa negara Teluk telah mengumumkan langkah-langkah untuk memutuskan hubungan dengan Iran dalam upaya untuk menghentikan penyebaran virus.