kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Visa akan akuisisi fintech asal Amerika senilai Rp 74,1 triliun


Selasa, 14 Januari 2020 / 19:12 WIB
Visa akan akuisisi fintech asal Amerika senilai Rp 74,1 triliun
ILUSTRASI. Kartu rkedit Visa. REUTERS/Maxim Zmeyev/Illustration/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Perusahaan pembayaran global, Visa Inc akan mengakuisisi perusahaan rintisan (startup) financial technology Plaid Inc senilai US$ 5,3 miliar atau setara Rp 74,2 triliun. Akuisisi itu bertujuan untuk meningkatkan akses Visa ke ruang finansial teknologi (fintech) yang sedang berkembang pesat saat ini.

Transaksi tersebut menunjukkan bahwa perusahaan keuangan tradisional bersedia membayar mahal untuk memperoleh bisnis yang telah memiliki posisi kuat dalam melayani ekonomi digital dan tanpa uang tunai.

Baca Juga: Kesepakatan dagang, China beli produk manufaktur AS hampir US$ 80 miliar

Teknologi yang dimiliki Plaid bisa menautkan dua aplikasi. Perusahaan startup ini memungkinkan aplikasi terhubung dengan rekening bank penggunaannya seperti Venmo, Acorns dan Chime. Perusahaan yang berbasis di San Francisco itu mengatakan sistemnya telah digunakan oleh satu dari empat orang yang memiliki rekening bank AS.

Nilai transaksi sebesar US$ 5,3 miliar tersebut dua kali lipat dari nilai valuasi Plaid yang dilaporkan selama saat penggalangan dana terakhirnya yakni ketika mengambil putaran Seri C senilai US$ 250 juta pada Desember 2018. Belakangan terungkap bahwa Visa dan perusahaan pembayaran saingannya Mastercard Inc sama-sama menjadi investor dalam pendanaan tersebut.

Ketua dan CEO Visa Al Kelly mengatakan, Pleid merupakan pemimpin di dunia fintech yang berkembang pesat. Dengan mengakuisiis Plaid maka akan semakin memantapkan posisi Visa dalam memberikan pelayanan.

Baca Juga: AS dan China akan teken kesepakatan dagang, begini proyeksi rupiah

“Akuisisi ini, dikombinasikan dengan berbagai upaya fintech kami yang sudah berjalan, akan memposisikan Visa untuk memberikan nilai lebih bagi pengembang, lembaga keuangan, dan konsumen," kata Al Kelly dalam keterangan resminya seperti dikutip Reuters, Selasa (14/1).

Plaid didirikan pada tahun 2013 dan saat ini terhubung dengan lebih dari 11.000 lembaga keuangan di seluruh Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa. Perusahaan asal San Francisco yang baru berusia delapan tahun tersebut dilaporkan memiliki valuasi US$2,65 miliar atau Rp36,2 triliun pada tahun 2019

Sumber Reuters menyebutkan, transaksi tersebut dapat digunakan Plaid meningkatkan merek global Visa dalam mengembangkan bisnisnya ke depan. Sedangkan Visa akan mendapat akses ke basis pelanggan yang penting dan dapat menjual layanan pembayaran tambahan.

Baca Juga: Akhirnya, ekspor China naik usai berbulan-bulan melorot

Visa menargetkan kesepakatan akan diteken dalam tiga hingga enam bulan ke depan. Perusahaan pembayaran ini akan mendanai akuisisi tersebut dengan menggunakan uang tunai serta utang yang akan dikeluarkan di kemudian hari.

Akuisisi tersebut tidak akan mengganggu rencana yang sudah diumumkan Visa sebelumnya yakni buyback saham dan pembagian dividen. Untuk melakukan transaksi tersebut Visa menggandeng Lazard sebagai penasehat keuangan, sementara Plaid bekerjasama dengan Goldman Sachc.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×