kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,33   -7,16   -0.78%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Visa turis berlaku, Arab Saudi langsung banjir 24.000 turis dalam 10 hari


Selasa, 08 Oktober 2019 / 21:28 WIB
Visa turis berlaku, Arab Saudi langsung banjir 24.000 turis dalam 10 hari
ILUSTRASI. Terminal Bandara Jeddah


Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - RIYADH. Arab Saudi menyambut kedatangan hingga 24.000 wisatawan hanya dalam 10 hari, sejak mereka memberlakukan visa turis. Negeri petro dolar ini secara resmi mulai terbuka untuk pariwisata dan menawarkan visa turis untuk pertama kali pada 27 September lalu.

Langkah tersebut akan semakin membuka negara kerajaan Islam ultra-konservatif itu bagi wisatawan sebagai bagian dari menghidupkan perekonomian di sektor pariwisata. Pariwisata juga menjadi salah satu upaya Arab Saudi untuk mendiversifikasikan ekonominya menjauh dari minyak bumi.

"Dalam 10 hari, sekitar 24.000 wisatawan asing berkunjung ke Arab Saudi dengan menggunakan visa turis," demikian laporan stasiun televisi pemerintah mengutip data Kementerian Luar Negeri Arab Saudi.

Baca Juga: Arab Saudi mengizinkan pasangan turis asing tanpa ikatan menginap bersama di hotel

Sebelumnya, visa bagi warga asing yang ingin mengunjungi Arab Saudi hanya dibatasi untuk pekerja asing dan keluarga mereka. Atau, para peziarah Muslim yang hendak melakukan ziarah ke situs suci di Mekkah dan Madinah, serta untuk ibadah umroh dan haji.

Meski sejak tahun lalu, Riyadh mulai mengeluarkan visa sementara untuk pengunjung yang hendak menghadiri acara olahraga dan kebudayaan.

Pariwisata memang menjadi salah satu program reformasi Visi 2030 dari Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, dalam mempersiapkan perekonomian negaranya untuk era pasca-minyak.

Dengan pembukaan pintu pariwisata di Arab Saudi, warga negara dari 49 negara berhak mendapatkan visa online maupun visa on arrival, termasuk warga Amerika Serikat, Australia, dan sejumlah negara Eropa.

Baca Juga: Anggota kerajaan dan elit bisnis Arab Saudi mulai frustasi terhadap Putra Mahkota?

Arab Saudi tampak serius dalam mengembangkan sektor pariwisata. Itu tampak dari pemberlakuan peraturan yang lebih longgar bagi para wisatawan asing.

Salah satunya yang terkini adalah mengizinkan pasangan turis asing tanpa ikatan pernikahan untuk menginap dalam satu kamar hotel. Turis wanita juga tidak diwajibkan mengenakan abaya, busana khusus wanita khas Timur Tengah, di tempat publik, meski tetap harus dalam batas kesopanan.

Pemerintah Arab Saudi berharap, sektor pariwisata akan berkontribusi hingga 10% dari produk domestik bruto (PDB) pada 2030, dari saat ini hanya 3%, berkat kunjungan tahunan dengan target 100 juta wisatawan lokal dan asing.

Harapannya, sektor ini bisa menciptakan hingga satu juta pekerjaan pariwisata. Sebab, Arab Saudi sedang berjuang memerangi angka pengangguran kaum muda yang tinggi.

Baca Juga: Segera IPO, Saudi Aramco mulai cari investor dari Asia

Meski ada kendala seperti tidak memiliki infrastruktur yang mampu menampung wisatawan dalam jumlah tinggi, setidaknya Arab Saudi butuh 500.000 kamar hotel baru dalam satu dekade mendatang.

Arab Saudi telah menghabiskan anggaran sangat besar untuk membangun industri pariwisata dari nol. Pada 2017, Kerajaan mengumumkan proyek multi-miliar dollar untuk mengubah 50 pulau dan situs murni lainnya di Laut Merah menjadi resor mewah.

Tahun lalu, pembangunan "kota hiburan" Qiddiya diluncurkan di dekat Riyadh, yang akan mencakup taman hiburan kelas atas, fasilitas olahraga motor, dan safari. Pengembangan juga mereka lakukan pada situs bersejarah seperti Mada'in Saleh yang telah berusia berabad-abad, yang menjadi rumah bagi makam batu pasir dari peradaban yang sama yang membangun Kota Petra di Yordania.

Penulis: Agni Vidya Perdana

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berlakukan Visa Turis, Arab Saudi Dibanjiri 24.000 Wisatawan dalam 10 Hari"




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×