Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Namun, Putin sendiri berulang kali memperingatkan bahwa Rusia akan menggunakan "semua cara yang tersedia" untuk melindungi dirinya sendiri, dalam apa yang secara luas dilihat sebagai ancaman nuklir yang jelas.
Putin mengulangi kecamannya baru-baru ini yang ditujukan kepada Barat, dan apa yang dia sebut "permainan berbahaya, berdarah dan kotor" dengan menyangkal kedaulatan dan keunikan negara-negara. Dia menekankan, dominasi Barat atas urusan dunia sekarang akan segera berakhir.
"Kita berada di perbatasan sejarah. Di depan mungkin adalah dekade paling berbahaya, tak terduga dan sekaligus penting sejak akhir Perang Dunia Kedua," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Putin pada hari Rabu (26/10/2022) mengamati langsung pelaksanaan latihan yang dilakukan oleh pasukan berkemampuan nuklirnya ketika Moskow menekan klaim tidak berdasar bahwa Ukraina sedang mengembangkan "bom kotor".
Baca Juga: Australia Siap Kirim Lebih Banyak Kendaraan Lapis Baja ke Ukraina
Mengutip The Straits Times, latihan tersebut digelar menyusul serangkaian pernyataan eskalasi oleh Moskow dan Putin bahwa konflik delapan bulan di Ukraina dapat berubah menjadi nuklir.
"Di bawah kepemimpinan ... Vladimir Putin, sesi pelatihan diadakan dengan pasukan pencegahan strategis darat, laut dan udara, di mana peluncuran praktis rudal balistik dan jelajah berlangsung," kata Kremlin dalam sebuah pernyataan.
Media pemerintah Rusia memuat rekaman kru kapal selam yang mempersiapkan peluncuran rudal balistik Sineva dari Laut Barents di Kutub Utara.
Latihan itu juga termasuk peluncuran uji rudal dari semenanjung Kamchatka di Timur Jauh Rusia.