kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.889   41,00   0,26%
  • IDX 7.204   63,03   0,88%
  • KOMPAS100 1.106   10,86   0,99%
  • LQ45 878   11,63   1,34%
  • ISSI 221   0,93   0,42%
  • IDX30 449   6,38   1,44%
  • IDXHIDIV20 540   5,74   1,07%
  • IDX80 127   1,43   1,14%
  • IDXV30 135   0,66   0,49%
  • IDXQ30 149   1,74   1,18%

Vladimir Putin Tiba di Mongolia, Bicarakan Pembangunan Jaringan Pipa Gas ke China


Selasa, 03 September 2024 / 07:47 WIB
Vladimir Putin Tiba di Mongolia, Bicarakan Pembangunan Jaringan Pipa Gas ke China
ILUSTRASI. Kremlin mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah tiba untuk kunjungan kenegaraan di Mongolia. MANAN VATSYAYANA/Pool via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pada Senin (2/9/2024), Kremlin mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah tiba untuk kunjungan kenegaraan di Mongolia. Wilayah ini terletak di jalur pipa gas baru yang direncanakan untuk menghubungkan Rusia dan China.

Mengutip Reuters, Rusia telah berunding selama bertahun-tahun tentang rencana pembangunan jaringan pipa untuk mengangkut 50 miliar meter kubik (bcm) gas alam per tahun dari wilayah Yamal ke China melalui Mongolia.
 
Proyek Power of Siberia 2 merupakan bagian dari strategi Rusia untuk mengompensasi hilangnya sebagian besar penjualan gasnya di Eropa sejak dimulainya perang Ukraina. 
 
Proyek ini merupakan penerus yang direncanakan dari jaringan pipa yang sudah ada dengan nama yang sama yang telah memasok gas Rusia ke China dan akan mencapai kapasitas yang direncanakan sebesar 38 bcm per tahun pada tahun 2025.
 
Usaha baru ini telah lama terhambat oleh berbagai masalah utama seperti harga gas. Namun, Putin mengatakan pada malam kunjungannya bahwa pekerjaan persiapan, termasuk studi kelayakan dan teknik, berjalan sesuai jadwal.
 
 
Ia dijadwalkan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Mongolia Ukhnaagiin Khurelsukh pada hari Selasa.
 
Ukraina mendesak Mongolia minggu lalu untuk menangkap Putin berdasarkan surat perintah yang dikeluarkan oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) pada tahun lalu. ICC menuduh Putin melakukan kejahatan perang dengan mendeportasi ratusan anak secara ilegal dari Ukraina.
 
 
Kremlin telah menolak tuduhan tersebut, dengan mengatakan tuduhan tersebut bermotif politik. Kremlin juga mengatakan tidak khawatir tentang posisi Putin yang akan melakukan perjalanan ke Mongolia tersebut.
 
Surat perintah tersebut mewajibkan 124 negara anggota pengadilan, termasuk Mongolia, untuk menangkap Putin dan memindahkannya ke Den Haag untuk diadili jika ia menginjakkan kaki di wilayah mereka.
 
Ketika ditanya apakah telah ada diskusi dengan otoritas Mongolia tentang surat perintah ICC, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan minggu lalu bahwa semua aspek kunjungan telah dibahas secara menyeluruh.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×