kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45900,65   -5,64   -0.62%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Vladimir Putin: Tidak Ada Rahasia, Rusia-China Tidak Menciptakan Aliansi Militer


Senin, 27 Maret 2023 / 07:53 WIB
Vladimir Putin: Tidak Ada Rahasia, Rusia-China Tidak Menciptakan Aliansi Militer
ILUSTRASI. Presiden Vladimir Putin menegaskan, Rusia dan China tidak membentuk aliansi militer. Sputnik/Pavel Byrkin/Kremlin via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Vladimir Putin menegaskan, Rusia dan China tidak membentuk aliansi militer dan kerja sama antara angkatan bersenjata mereka sangat transparan. Hal tersebut diungkapkan Putin beberapa hari setelah menjamu pemimpin China Xi Jinping di Kremlin.

Melansir Reuters, Putin dan Xi menyatakan persahabatan dan menjanjikan hubungan yang lebih dekat, termasuk di bidang militer, selama pertemuan puncak 20-21 Maret 2023. 

"Kami tidak membuat aliansi militer dengan China," kata Putin di televisi pemerintah. 

Dia menambahkan, “Ya, kami memiliki kerja sama di bidang interaksi militer-teknis. Kami tidak menyembunyikan ini. Semuanya transparan, tidak ada rahasia."

China dan Rusia menandatangani perjanjian kemitraan "tanpa batas" pada awal 2022, hanya beberapa minggu sebelum Putin mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina. 

Beijing telah menahan diri untuk tidak mengkritik keputusan Putin dan menggembar-gemborkan rencana perdamaian untuk Ukraina. Barat menolak proposalnya sebagai taktik untuk memberi Putin lebih banyak waktu untuk membangun kembali pasukannya di Ukraina.

Baca Juga: Zelenskyy: Kirim Lebih Banyak Jet Tempur dan Rudal, atau Perang Semakin Panjang

Washington baru-baru ini mengatakan bahwa pihaknya khawatir Beijing dapat mempersenjatai Rusia, sesuatu yang dibantah oleh China.

Dalam sambutannya di televisi, Putin menepis anggapan bahwa hubungan Moskow yang meningkat dengan Beijing di bidang-bidang seperti energi dan keuangan berarti bahwa Rusia menjadi terlalu bergantung pada China. Dia mengatakan bahwa ini adalah pandangan "orang-orang yang cemburu".

"Selama beberapa dekade banyak yang menginginkan China melawan Uni Soviet dan Rusia, dan sebaliknya. Kami memahami dunia tempat kami tinggal. Kami sangat menghargai hubungan timbal balik kami dan level yang telah mereka capai dalam beberapa tahun terakhir," jelasnya.

Baca Juga: Xi Jinping Dorong Putin Berkerjasama Demi Mencapai Perubahan Besar Tatanan Global




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×