kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Vodafone akan spin off bisnis tower untuk tingkatkan aset infrastruktur


Minggu, 28 Juli 2019 / 20:51 WIB
Vodafone akan spin off bisnis tower untuk tingkatkan aset infrastruktur


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Operator selular asal Inggris berencana melepas unit bisnis pemancarnya menjadi entitas perusahaan mandiri yang bernilai hingga 18 miliar Euro atau setara US$ 20 miliar. Mengutip Reuters, rencana tersebut dipaparkan Vodafone pada Jumat (26/7), entitas anak baru ini juga direncanakan untuk melantai di bursa.

CEO Vodafone Nick Read bilang pemisahan unit bisnis (spin off) pemancar ini akan meningkatkan aset infrastruktur perusahaan dimana aset dari pemancar ini pun telah berlipat ganda beberapa waktu terakhir. Ditambah aksi spin off ini juga berfaedah guna mengurangi utang perusahaan.

Pemancar Vodafone sendiri berdiri di 61.700 lokasi untuk menopang 10 negara. 75% diantaranya akan berada di Jerman, Italia, Spanyol, dan Inggris. Prediksinya bisnis ini akan menghasilkan pendapatan tahunan mencapai 1,6 miliar per tahun, dan pendapatan inti senilai 900 juta Euro per tahun.

Dengan capaian tersebut, Vodafone diperkirakan akan mengungguli bisnis dari pemimpin pasar di Eropa yaitu Cellnex yang juga merupakan grup perusahaan pemancar terbesar di Eropa.

Kapitalisasi Cellnex diperkirakan mencapai 17 kali dari pendapatannya, sedangkan bisnis pemancar Vodafone ini kelak bisa memiliki kapitalisasi pasar mencapai 20 kali lipat dari pendapatannya.

“Kami jelas merupakan penyedia jasa pemancar dengan aset yang berkualitas tinggi. Peluang tersebut tak sering muncul, makanya orang-orang sangat ingin bekerjasama dengan kami,” kata Read.

Read menambahkan minat investor menanam modal di bisnis infrastruktur Vodafone pun cukup tinggi. Ini yang bikin valuasi entitas anaknya diprediksi bisa mencapai 20 kali lipat atau lebih dari 18 miliar Euro.

Melepas saham minoritas di entitas perusahaan pemancar Vodafone sendiri ditambahkan Read bisa memotong utang Vodafone yang hingga 31 Maret lalu masih senilai 27 miliar Euro.

Upaya spin off bisnis pemancar ini dilaporkan Reuters sejatinya turut dilakukan beberapa operator seluler lain di Eropa. Niatnya sama, untuk memangkas utang-utang perusahaan induknya.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×