Sumber: Global Times,Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Wabah baru COVID-19 di China meluas, menyebar ke 44 kota di 20 provinsi. Negeri tembok raksasa, Senin (8/11), melaporkan 89 kasus virus corona baru yang tercatat pada Minggu (7/11).
Mengutip Reuters, angka itu bertambah dibandingkan dengan 74 kasus COVID-19 sehari sebelumnya.
Dari infeksi baru, 65 adalah kasus COVID-19 yang ditularkan secara lokal, menurut pernyataan Komisi Kesehatan Nasional China, dibandingkan dengan 50 sehari sebelumnya.
Lebih dari setengah kasus lokal baru ditemukan di Provinsi Liaoning dan Henan. Dengan tambahan kasus baru itu, total infeksi COVID-19 di China menjadi 97.823.
Baca Juga: Akhiri 20 bulan pembatasan, AS buka kembali perbatasan darat dan udara
Para ahli medis pun mendesak untuk mempercepat peluncuran vaksinasi dan suntikan booster untuk mencapai kekebalan kelompok sesegera mungkin dalam menghadapi ancaman ganda dari cuaca dingin dan varian Delta.
Sejak epidemi di Wuhan tahun lalu, lebih dari 30 wabah lokal terdeteksi di China yang disebabkan oleh kasus impor.
Kasus yang dikonfirmasi terkait dengan kebangkitan wabah terbaru mencapai 918, dari 17 Oktober hingga 5 November, di 44 kota di 20 provinsi, Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan.
Wang Qinghua, Kepala Ahli Imunologi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, menekankan urgensi anak-anak yang divaksinasi dalam konferensi pers di Beijing pada Sabtu (6/11).
Baca Juga: Xi Jinping peringatkan soal proteksionisme, serukan perdagangan vaksin tanpa hambatan
"Kami dulu menganggap COVID-19 memiliki insiden rendah pada anak-anak, tetapi karena pandemi telah menyebar secara global, kami telah melihat peningkatan infeksi pada anak-anak," katanya, seperti dikutip Global Times.
"Dengan tingkat penyakit parah dan kematian melebihi influenza di beberapa negara dan tingkat rawat inap untuk anak-anak sekarang lebih dari 10 kali lebih tinggi dari awal tahun ini," ungkap Wang.
Kekebalan anak adalah bagian dari strategi China untuk mencapai kekebalan kelompok melalui vaksinasi.
Vaksin yang digunakan China telah menunjukkan tingkat kekebalan yang kuat dalam uji klinis dan reaksi merugikan di antara anak-anak tidak lebih tinggi dari orang dewasa, Wang menambahkan.