Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat disinyalir telah menggunakan pandemi Covid-19 untuk menopang hubungannya dengan Taiwan meski ada protes keras dari China daratan.
Melansir South China Morning Post, para analis mengatakan langkah itu akan semakin membebani hubungan lintas-selat yang telah memburuk, dengan penanganan pemulangan warga Taiwan di Wuhan menjadi salah satu isu pertikaian terbaru antar kedua negara.
Pada hari Jumat, kedutaan AS secara de facto di Taiwan menjanjikan "lebih banyak kerja sama dengan Taiwan untuk tahun-tahun mendatang" dalam sebuah langkah yang ditafsirkan oleh para pengamat sebagai cara untuk menyoroti hubungan yang lebih dekat ini.
Baca Juga: Kapal induk China bergerak di pasifik, Taiwan kerahkan kapal perang
Meskipun AS tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan pulau itu, Undang-Undang Hubungan Taiwan 1979 memungkinkannya untuk mempertahankan hubungan ekonomi dan hubungan penting lainnya dan berkomitmen untuk memasok senjata untuk membantu negara dalam mempertahankan diri.
Dalam sebuah postingan di Facebook pada hari Jumat untuk menandai peringatan 41 tahun undang-undang, American Institute di Taipei mengatakan: “10 April adalah peringatan penandatanganan TRA. Undang-undang ini adalah dasar dari kemitraan AS-Taiwan yang sedang berlangsung dan berkembang. ”
Baca Juga: AS ancam stop dana untuk WHO karena dituduh abaikan peringatan Taiwan soal corona
UU Hubungan Taiwan ditandatangani setelah Washington mengalihkan pengakuan diplomatik formalnya ke Beijing, yang menganggap pulau itu sebagai provinsi yang memisahkan diri yang harus dikembalikan ke daratan, dengan paksa jika perlu.
China sebelumnya telah memperingatkan Washington agar tidak memasuki segala bentuk hubungan dengan Taiwan yang akan mempromosikan status negara pulau itu.
Peringatan ini, bagaimanapun, sebagian besar telah diabaikan sejak Donald Trump menjabat sebagai presiden pada tahun 2017 dan mengadopsi kebijakan yang lebih konfrontatif terhadap Beijing.
Baca Juga: Dikritik Trump karena terlalu fokus ke China, ini pembelaan bos WHO
Pandemi Covid-19 menambah dimensi baru pada ketegangan AS-Cina yang sudah mulai suram oleh perang perdagangan dan teknologi,
serta perluasan Tentara Pembebasan Rakyat di kawasan Indo-Pasifik.