kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45918,34   9,03   0.99%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wabah virus corona mengganggu produksi layar televisi dan laptop


Senin, 03 Februari 2020 / 08:41 WIB
Wabah virus corona mengganggu produksi layar televisi dan laptop
ILUSTRASI. Ilustrasi penggunaan laptop. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi barang elektronik di wilayah China saat ini tengah mengalami kesulitan. Bukan hanya smartphone, produksi layar televisi dan laptop pun disebut menghadapi kendala. Hal tersebut tak lain disebabkan oleh persebaran wabah virus corona di sana.

Firma riset pasar, IHS Markit, menyebut bahwa kawasan Wuhan yang menjadi awal ditemukannya virus corona, terdapat setidaknya lima pabrik besar yang memproduksi panel layar. Panel layar LCD dan OLED tersebut digunakan untuk memproduksi televisi, laptop, dan sejumlah alat elektronik lainnya. Pemerintah China yang mengimbau agar para pekerja untuk berdiam diri di rumah, membuat kondisi pabrik semakin sulit.

Dengan hilangnya sumber daya manusia, maka secara otomatis proses produksi pabrik elektronik pun berhenti total. "Pabrik-pabrik di China sedang mengalami kekurangan tenaga kerja dan beberapa komponen penting," ungkap David Hsieh selaku IHS Markit Senior Director.

Baca Juga: Virus Corona tekan IHSG, cek 20 saham LQ45 dengan PER terendah & tertinggi (31/1)

Dirangkum KompasTekno pada PCMagazine, Senin (3/2/2020), IHS Markit juga mengatakan bahwa sejumlah pemasok komponen besar di China akan mengarami penurunan produksi dalam waktu dekat.

Di wilayah Wuhan, setidaknya terdapat dua pabrik layar yang dimiliki oleh TCL. TCL sendiri dikenal sebagai merek televisi 4K yang dibanderol dengan harga murah. Kemudian dua pabrik layar lainnya adalah milik Tianma yang memproduksi panel LCD untuk Asus.

Berkurangnya pasokan komponen layar ini juga disebut akan berdampak pada kenaikan harga panel tersebut. IHS Markit menyebut, jika biasanya kenaikan harga panel berkisar antara US$ 1 hingga US$ 2, maka kenaikan harga karena virus corona ini dapat mencapai US$ 3 hingga US$ 5.

Baca Juga: Menteri kesehatan akan berkantor di Natuna selama observasi WNI dari Wuhan

Persebaran virus corona di China akhir-akhir ini membuat sejumlah perusahaan teknologi ternama terpaksa menutup sementara pabrik dan tokonya. Google misalnya. Mereka terpaksa menutup sementara empat kantornya di China, serta di Hong Kong dan Taiwan, menyusul merebaknya wabah virus corona.

Penutupan kedua kantor Google itu diawali menjelang saat liburan Tahun Baru Imlek, namun diperpanjang karena adanya regulasi dari pemerintah lokal China.

Pihak Google juga telah menerbitkan larangan perjalanan bisnis ke negara-negara China. Selain itu, karyawan yang saat ini bepergian ke luar China, diminta untuk tetap bekerja dari rumah selama setidaknya 14 hari setelah tanggal kepergian mereka. Foxconn dan Samsung pun demikian.

Baca Juga: Jumlah korban tewas akibat virus corona 361 orang, terinfeksi 17.205!

Foxconn sendiri dikenal sebagai perakit ponsel Apple. Kedua perusahaan elektronik ini juga menutup pabriknya yang berada di wilayah yang berdekatan dengan Wuhan. Selain itu, Facebook, Razer, dan LG juga menerbitkan larangan terbang bagi karyawannya yang ingin berkunjung ke China.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wabah Corona Ganggu Produksi Layar Televisi dan Laptop"
Penulis : Kevin Rizky Pratama
Editor : Yudha Pratomo




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×