Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Berkurangnya pasokan komponen layar ini juga disebut akan berdampak pada kenaikan harga panel tersebut. IHS Markit menyebut, jika biasanya kenaikan harga panel berkisar antara US$ 1 hingga US$ 2, maka kenaikan harga karena virus corona ini dapat mencapai US$ 3 hingga US$ 5.
Baca Juga: Menteri kesehatan akan berkantor di Natuna selama observasi WNI dari Wuhan
Persebaran virus corona di China akhir-akhir ini membuat sejumlah perusahaan teknologi ternama terpaksa menutup sementara pabrik dan tokonya. Google misalnya. Mereka terpaksa menutup sementara empat kantornya di China, serta di Hong Kong dan Taiwan, menyusul merebaknya wabah virus corona.
Penutupan kedua kantor Google itu diawali menjelang saat liburan Tahun Baru Imlek, namun diperpanjang karena adanya regulasi dari pemerintah lokal China.
Pihak Google juga telah menerbitkan larangan perjalanan bisnis ke negara-negara China. Selain itu, karyawan yang saat ini bepergian ke luar China, diminta untuk tetap bekerja dari rumah selama setidaknya 14 hari setelah tanggal kepergian mereka. Foxconn dan Samsung pun demikian.
Baca Juga: Jumlah korban tewas akibat virus corona 361 orang, terinfeksi 17.205!
Foxconn sendiri dikenal sebagai perakit ponsel Apple. Kedua perusahaan elektronik ini juga menutup pabriknya yang berada di wilayah yang berdekatan dengan Wuhan. Selain itu, Facebook, Razer, dan LG juga menerbitkan larangan terbang bagi karyawannya yang ingin berkunjung ke China.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wabah Corona Ganggu Produksi Layar Televisi dan Laptop"
Penulis : Kevin Rizky Pratama
Editor : Yudha Pratomo