kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Wah, makin banyak warga Amerika yang setuju dengan pemakzulan Trump


Rabu, 27 November 2019 / 10:37 WIB
Wah, makin banyak warga Amerika yang setuju dengan pemakzulan Trump
ILUSTRASI. President Amerika Donald Trump di Biarritz, Prancis (25/8/ 2019). REUTERS/Christian Hartmann/Pool


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Dukungan publik untuk memakzulkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terus meningkat selama beberapa minggu terakhir. Hal ini terjadi di saat komite DPR AS mengadakan sidang pemakzulan yang disiarkan di televisi.

Menurut jajak pendapat yang dilakukan Reuters dan Ipsos menunjukkan bahwa 47% orang dewasa di Amerika Serikat merasa Trump memang harus dimakzulkan.

Baca Juga: Harga minyak turun tipis, pasar menunggu kabar OPEC

Sementara hanya 40% responden yang mengatakan ketidaksetujuannya atas pemakzulan Trump.

Bila dikombinasikan dengan poling Reuters dan Ipsos selama beberapa minggu terakhir, menunjukkan bahwa jumlah orang Amerika yang ingin memakzulkan presiden semakin melebihi jumlah warga yang menolak pemakzulan.

Tepat sebelum sidang dimulai pada 13 November lalu, jajak pendapat Reuters dan Ipsos menemukan bahwa dukungan bersih untuk pemakzulan, yang merupakan selisih antara jumlah yang mendukung pemakzulan dan jumlah yang menentang, adalah 3 poin persentase.

Rasio ini kemudian meningkat menjadi 4 poin setelah minggu pertama audiensi, dan kemudian menjadi 5 poin ketika minggu kedua audiensi dimulai. Jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa dukungan bersih untuk pemakzulan saat ini berada di level 7 poin.

Baca Juga: Trump: Kesepakatan dengan China semakin dekat, tapi AS juga mengawasi isu Hong Kong

Penyelidikan sendiri berpusat pada panggilan telepon pada 25 Juli di mana Trump meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk menyelidiki calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden dan putranya, Hunter Biden.

Serta teori konspirasi yang dipromosikan oleh Trump bahwa Ukraina, ikut campur dalam pemilu presiden AS pada 2016 lalu. 

Partai Demokrat menuduh Trump menyalahgunakan kekuasaannya dengan menahan bantuan keamanan senilai US$ 391 juta guna menekan sekutu AS untuk ikut campur dalam pemilihan Amerika dengan menggali keburukan dari lawan politiknya.

Baca Juga: Permintaan investor ritel atas saham IPO Aramco capai US$ 5,8 miliar

Jika pasal-pasal pemakzulan disetujui oleh Dewan yang dikontrol Partai Demokrat, maka dewan Senat yang dikendalikan oleh Partai Republik akan menggelar pengadilan tentang apakah akan menghukum Trump dan menurunkannya dari jabatan. 

Partai Republik sendiri telah menunjukkan kecenderungan untuk mengeluarkan Trump, yang saat ini sedang bersiap menuju pemilu 2020.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×