kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wah, parlemen dukung NSA memata-matai warga AS


Jumat, 26 Juli 2013 / 10:00 WIB
Wah, parlemen dukung NSA memata-matai warga AS
ILUSTRASI. Kenali Manfaat dan Cara Melakukan Diet Gula


Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Dessy Rosalina

WASHINGTON. Polemik terkait program Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang memata-matai masyarakat seakan berakhir antiklimaks. Kamis dini hari (25/7), perdebatan parlemen AS atas program pengawasan masyarakat berakhir dengan keputusan mendukung aksi Badan Keamanan Nasional alias National Security Agency (NSA).

Sikap parlemen AS mematahkan harapan jutaan aktivis kebebasan hak privasi internet. Kamis kemarin, parlemen AS atau US House, menolak proposal amandemen undang-undang (UU) AS tentang pengawasan pemerintah. Penolakan parlemen AS ditempuh lewat pemungutan suara. Hasil voting seluruh anggota parlemen yakni 217 suara menolak dan 205 menyetujui.

Rincinya, 94 anggota parlemen partai Republik dan 111 anggota parlemen Demokrat menyetujui adanya amandemen. Angka ini berbanding dengan sebanyak 134 anggota parlemen Republik dan 83 anggota parlemen Demokrat, yang menolak terjadinya penyesuaian ulang.

Ringkasnya, proposal amandemen tersebut bertujuan mengebiri aksi NSA melakukan tindakan memata-matai warga AS.
Proposal diajukan oleh anggota parlemen dari daerah Michigan, Justin Amash. Dia berasal dari partai Republik, ingin membatasi aksi NSA dengan alasan pelanggaran privasi.

Amash mengibaratkan, proses amandemen bagai perseteruan warga AS melawan elite Washington. "Silakan tanya ke warga AS, apakah parlemen telah bertindak benar," ujar Amash (25/7), mengutip Fox News.Selain melapangkan jalan NSA leluasa bertindak, parlemen AS juga menyepakati kucuran anggaran sebanyak US$ 598,3 miliar.

Ini merupakan anggaran pertahanan, termasuk membiayai tindakan pengawasan yang dilakoni NSA. "Keputusan ini akan membuat warga AS tetap aman," ujar Michele Bachmann, anggota parlemen dari Republik. Hasil voting ini tidak lepas dari seruan Gedung Putih. Rabu kemarin atau sehari sebelum voting berlangsung, Jay Carney, Sekretaris Gedung Putih menyatakan, alasan membatasi NSA tidak berdasar. "Kami mendesak parlemen agar menolak amandemen tersebut. Tujuan pemerintah adalah menjaga warga AS," tandasnya, mengutip The Guardian.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×