kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wajibkan tes usap anal Covid-19 untuk pelancong asing, China diprotes!


Senin, 08 Maret 2021 / 07:58 WIB
Wajibkan tes usap anal Covid-19 untuk pelancong asing, China diprotes!
ILUSTRASI. Pemerintah China telah mewajibkan usap anal Covid-19 invasif untuk semua wisatawan asing yang tiba di negara tersebut.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Melansir Kompas.com, media pemerintah China telah melaporkan dalam beberapa minggu terakhir bahwa tes usap anal akan digunakan untuk beberapa kasus. Itu karena beberapa dokter dan peneliti di sana menganggap tes usap anal lebih bisa diandalkan daripada tes usap hidung dan tenggorokan.

Dilansir dari CNN, dokter penyakit menular di China bernama Li Tongzen mengatakan bahwa tes tersebut ditujukan untuk pasien tanpa gejala atau yang pulih dari Covid-19 dengan cepat.

“Mungkin tes tenggorokan tidak akan efektif untuk orang-orang ini dalam tiga sampai lima hari,” ujar Li Tongzeng.

Akan tetapi, juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Christian Lindmeier dilansir dari Reuters, mengatakan bahwa pihaknya tetap merekomendasikan tes spesimen saluran pernapasan karena memberikan sampel terbaik.

Baca Juga: Mengenal dua kelompok model pengujian infeksi virus corona

Selain itu dikutip dari The Global Times, pakar lain yakni Wakil Direktur Departemen Biologi Patogen Wuhan University, Yang Zhanqiu mengatakan, tes usap hidung dan tenggorokan masih paling efektif karena virus menular melalui saluran pernapasan.

Pada hari Selasa pekan lalu, China setuju untuk berhenti menggunakan usap dubur pada diplomat Amerika setelah beberapa anggota pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengeluh tentang metode tersebut.

"Departemen Luar Negeri AS tidak pernah menyetujui pengujian semacam ini dan memprotes langsung kepada Kementerian Luar Negeri China ketika kami mengetahui bahwa beberapa staf menjadi sasarannya," kata seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri AS. 




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×