Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Dia menambahkan bahwa Beijing mengatakan kepada mereka pengujian itu adalah "kesalahan" dan para diplomat seharusnya dibebaskan dari tes tersebut.
Pada hari Rabu, Pemerintah Jepang juga angkat bicara tentang "penderitaan psikologis" yang dialami warganya dari tes tersebut.
Baca Juga: Mengenal dua kelompok model pengujian infeksi virus corona
"Beberapa orang Jepang melapor ke kedutaan kami di China bahwa mereka menerima tes usap dubur, yang menyebabkan rasa sakit psikologis yang hebat," kata Katsunobu Kato, sekretaris kabinet Jepang, dalam konferensi pers.
Tes, yang memakan waktu sekitar 10 detik, melibatkan kapas yang direndam garam dimasukkan tiga sampai lima sentimeter ke dalam rektum dan diputar beberapa kali. Kapas kemudian dilepas dan ditempatkan dengan aman dalam wadah uji. Sampel kemudian diuji jejak virusnya.
China telah berhasil mempertahankan tingkat infeksi Covid-19 yang rendah, dengan hanya 200 kasus aktif saat ini di antara populasi sebanyak 1,4 miliar.