kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.953.000   -3.000   -0,15%
  • USD/IDR 16.500   45,00   0,27%
  • IDX 6.828   -98,48   -1,42%
  • KOMPAS100 988   -16,47   -1,64%
  • LQ45 764   -13,30   -1,71%
  • ISSI 218   -2,39   -1,08%
  • IDX30 396   -7,05   -1,75%
  • IDXHIDIV20 467   -8,64   -1,82%
  • IDX80 111   -1,85   -1,64%
  • IDXV30 114   -1,16   -1,00%
  • IDXQ30 129   -2,13   -1,62%

Wall Street Menguat Seiring Harapan Kesepakatan Dagang AS-Inggris


Kamis, 08 Mei 2025 / 23:12 WIB
Wall Street Menguat Seiring Harapan Kesepakatan Dagang AS-Inggris
ILUSTRASI. Pedagang futures-opsi bekerja di lantai Bursa Saham Amerika (AMEX) di Bursa Saham New York (NYSE) di Kota New York, Amerika Serikat, 30 April 2025. Wall Street menguat pada Kamis (8/5), seiring meningkatnya optimisme investor terhadap pengumuman kesepakatan dagang AS-Inggris.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks saham Amerika Serikat (AS) menguat pada Kamis (8/5), seiring meningkatnya optimisme investor terhadap pengumuman kesepakatan dagang antara AS dan Inggris.

Perjanjian ini akan menjadi kesepakatan dagang pertama yang ditandatangani AS sejak Presiden Donald Trump menangguhkan tarif impor bulan lalu.

Pada pukul 10:12 pagi waktu setempat (ET), indeks Dow Jones Industrial Average naik 66,85 poin atau 0,16% ke level 41.180,82. Indeks S&P 500 naik 10,78 poin atau 0,19% ke 5.642,06, sedangkan Nasdaq Composite menguat 67,15 poin atau 0,38% ke posisi 17.805,95.

Trump menyatakan akan mengadakan konferensi pers di Ruang Oval untuk mengumumkan perjanjian dagang "penuh dan komprehensif" dengan Inggris. Kesepakatan tersebut diperkirakan akan mencakup pengurangan tarif AS terhadap produk otomotif dan baja asal Inggris dua sektor yang selama ini terdampak signifikan.

Baca Juga: Wall Street Menguat Jelang Pengumuman Kesepakatan Potensial AS-Inggris

Kabar ini muncul setelah sejumlah sinyal dari pemerintahan Trump bahwa negosiasi dagang dengan mitra utama terus berlangsung. Namun, pelaku pasar masih menanti kepastian kebijakan tarif yang konkret.

“Kesepakatan dagang dengan Inggris ini menjadi kerangka awal bagi kesepakatan lain ke depannya. Setelah detailnya keluar, kita akan memiliki gambaran dasar,” kata Art Hogan, Kepala Strategi Pasar di B. Riley Wealth.

Sementara itu, perwakilan dari AS dan China dijadwalkan bertemu akhir pekan ini di Swiss untuk memulai kembali dialog perdagangan setelah ketegangan tarif yang berlangsung selama beberapa minggu dan memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi global.

Di sisi korporasi, musim laporan keuangan mulai mereda, namun prospek bisnis masih menjadi sorotan utama pasar untuk menilai ketahanan perusahaan terhadap ketidakpastian akibat kebijakan tarif.

Saham Krispy Kreme jatuh hingga 20,6% setelah menarik proyeksi pendapatan tahunan. Saham sektor energi memimpin penguatan di antara 11 sektor S&P 500, naik 1,3%, didorong lonjakan harga minyak mentah. Sektor ini sebelumnya tertekan karena kekhawatiran permintaan akan menurun jika terjadi resesi.

Baca Juga: Wall Street Anjlok Imbas Masalah Tarif, Saham FedEx Merosot Pasca Proyeksi yang Suram

Saham perusahaan semikonduktor naik 0,6%, memperpanjang penguatan dari sesi sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh pernyataan bahwa pemerintahan Trump berencana melonggarkan pembatasan ekspor chip kecerdasan buatan (AI) canggih.

Dari sisi kebijakan moneter, Bank Sentral AS (The Fed) mempertahankan suku bunga acuan pada hari Rabu, namun mengingatkan akan meningkatnya risiko inflasi dan pengangguran. Hal ini semakin memperburuk ketidakpastian terhadap prospek ekonomi AS.

Para pelaku pasar kini memperkirakan penurunan suku bunga baru akan terjadi pada September, dengan total penurunan diproyeksikan sebesar 74 basis poin hingga akhir 2025, menurut data LSEG.

Di sisi data tenaga kerja, klaim tunjangan pengangguran mingguan turun lebih besar dari perkiraan, menunjukkan pasar tenaga kerja masih cukup stabil.

Baca Juga: Wall Street Bergerak Mixed Jelang Libur Natal

Sementara itu, saham Arm anjlok 6,7% setelah proyeksi pendapatan dan laba kuartal pertama berada di bawah ekspektasi pasar. Tapestry naik 5% usai menaikkan proyeksi pendapatan tahunan. Namun, Fortinet melemah 12% akibat proyeksi pendapatan kuartal kedua yang mengecewakan.

Saham Warner Bros. Discovery naik 5,8% setelah muncul laporan bahwa perusahaan tersebut akan dipecah. Meski demikian, kinerja keuangannya masih belum memenuhi ekspektasi analis. 

Selanjutnya: IHSG Tergelincir 1,42%, Cermati Saham-Saham yang Banyak Dijual Asing, Kamis (8/5)

Menarik Dibaca: 5 Zodiak Magnet Uang yang Mudah Menarik Kekayaan, Cermat dan Pandai Mengubah Peluang!



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×