kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wanita Terkaya di Asia Kehilangan Lebih dari Setengah Kekayaannya, Kenapa?


Kamis, 28 Juli 2022 / 13:06 WIB
Wanita Terkaya di Asia Kehilangan Lebih dari Setengah Kekayaannya, Kenapa?


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Wanita terkaya di Asia kehilangan lebih dari setengah kekayaannya selama setahun terakhir karena sektor real estat China diguncang krisis keuangan, Bloomberg Billionaires Index menunjukkan Kamis (28/7).

Yang Huiyan, pemegang saham mayoritas di raksasa properti China, Country Garden, harus melihat kekayaan bersihnya anjlok lebih dari 52% menjadi US$ 11,3 miliar dari US$ 23,7 miliar tahun lalu, menurut Bloomberg Billionaires Index.

Mengutip Channel News Asia, kekayaan Yang mendapat pukulan besar pada Rabu (27/7) ketika saham Country Garden yang berbasis di Guangdong, Hong Kong, turun 15% setelah perusahaan mengumumkan akan menjual saham baru untuk mendapatkan uang tunai.

Yang mewarisi kekayaannya ketika sang ayah, Yang Guoqiang, pendiri Country Garden, mengalihkan saham kepadanya pada 2005.

Baca Juga: Robert Kiyosaki Beri Peringatan Soal Kehancuran Pasar, Rekomendasikan Beli 3 Aset Ini

Dia menjadi wanita terkaya di Asia dua tahun kemudian setelah Country Garden menggelar penawaran umum perdana (IPO) di Hong Kong.

Tapi, Yang sekarang hampir kehilangan gelar itu, dengan taipan serat kimia Fan Hongwei menjadi pesaing terdekat yang punya kekayaan bersih US $ 11,2 miliar per Kamis (28/7).

Pihak berwenang China menindak utang yang berlebihan di sektor properti pada 2020, membuat pemain utama, seperti Evergrande dan Sunac, berjuang untuk melakukan pembayaran dan memaksa mereka bernegosiasi ulang dengan kreditur saat tertatih-tatih di tepi kebangkrutan.

Country Garden relatif tidak terpengaruh oleh gejolak industri properti. Tapi, membuat investor cemas dengan pengumuman Rabu soal rencana mengumpulkan lebih dari US$ 343 juta melalui penjualan saham baru, sebagian untuk membayar utang.




TERBARU

[X]
×