kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.937.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.444   90,00   0,55%
  • IDX 6.969   -139,15   -1,96%
  • KOMPAS100 1.011   -24,78   -2,39%
  • LQ45 775   -17,94   -2,26%
  • ISSI 227   -4,16   -1,80%
  • IDX30 402   -10,37   -2,52%
  • IDXHIDIV20 472   -11,39   -2,36%
  • IDX80 114   -2,57   -2,21%
  • IDXV30 116   -2,17   -1,83%
  • IDXQ30 130   -2,94   -2,22%

Warga Eropa Ramai-Ramai Hindari AS, Harga Tiket Pesawat Transatlantik Anjlok!


Kamis, 19 Juni 2025 / 12:24 WIB
Warga Eropa Ramai-Ramai Hindari AS, Harga Tiket Pesawat Transatlantik Anjlok!
ILUSTRASI. Tarif penerbangan transatlantik antara Eropa dan Amerika Serikat telah anjlok ke tingkat yang terakhir terlihat sebelum pandemi COVID-19.. Photographer: Andrew Harrer/Bloomberg


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tarif penerbangan transatlantik antara Eropa dan Amerika Serikat telah anjlok ke tingkat yang terakhir terlihat sebelum pandemi COVID-19.

Penurunan ini mencerminkan tren yang lebih luas: jumlah wisatawan Eropa yang bepergian ke AS menurun secara signifikan akibat kekhawatiran terhadap kebijakan perbatasan AS dan kebijakan kontroversial Presiden Donald Trump.

Penurunan Jumlah Wisatawan Eropa Berdampak Langsung pada Maskapai

Data dari Kantor Perjalanan dan Pariwisata Nasional AS menunjukkan bahwa kedatangan dari luar negeri ke Amerika Serikat turun 2,8% pada Mei dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan terbesar berasal dari Eropa Barat, yang merosot 4,4%, dengan Jerman dan Denmark mengalami penurunan paling tajam, masing-masing 19% dan 20%.

Pemesanan perjalanan ke AS untuk bulan Juli juga menunjukkan tren negatif, dengan penurunan sebesar 13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menurut data OAG Aviation.

Baca Juga: Maskapai Murah Asia Tenggara Bersaing Ketat Tambah Armada, Meski Laba Tertekan

Tren ini menjadi pukulan berat bagi maskapai Eropa seperti Lufthansa dan Air France KLM, yang sudah menghadapi tekanan dari kenaikan biaya bahan bakar, upah tenaga kerja, dan gangguan rute akibat konflik di Timur Tengah. Pengalihan rute untuk menghindari zona konflik telah menambah waktu dan biaya perjalanan dari Eropa ke Asia.

Harga Tiket Anjlok, Tapi Pendapatan Maskapai Tertekan

Data dari Cirium menunjukkan bahwa rata-rata tarif ekonomi pulang-pergi dari AS ke Eropa pada kuartal pertama 2025 turun 7% dibandingkan tahun lalu. Beberapa rute mencatat penurunan drastis, termasuk rute Atlanta-London yang turun hingga 55%.

Aplikasi pemesanan perjalanan Hopper melaporkan bahwa tarif rata-rata tiket pulang-pergi dari AS ke Eropa pada musim panas ini adalah $817, turun 10% dari tahun lalu dan sebanding dengan harga tahun 2019 sebelum pandemi.

Meskipun harga tiket menurun dan konsumen AS cenderung menunda keputusan perjalanan demi mencari harga terbaik, turunnya minat wisatawan Eropa telah menyebabkan banyak kursi pesawat tidak terisi secara optimal. Hal ini menjadikan musim panas tahun ini sebagai periode yang lebih sulit bagi maskapai untuk memperoleh laba dari rute transatlantik.

Kebijakan Trump dan Ketegangan Politik Berkontribusi pada Penurunan

Berbagai kebijakan Presiden Trump dinilai sebagai penyebab utama keraguan wisatawan Eropa untuk mengunjungi AS. Pernyataan kontroversial seperti rencana aneksasi Greenland, perang dagang global, serta pengetatan kebijakan imigrasi dan perbatasan, membuat banyak warga Eropa berpikir ulang sebelum merencanakan perjalanan ke Amerika.

Situasi ini diperburuk oleh penguatan nilai dolar AS yang membuat biaya perjalanan menjadi lebih mahal bagi wisatawan Eropa. Jerman bahkan memperbarui peringatan perjalanannya ke AS pada Maret lalu, menekankan bahwa visa bukan jaminan masuk ke wilayah AS.

Baca Juga: Riyadh Air Gandeng Airbus, Siap Jadi Pemain Besar Penerbangan Global

Maskapai Fokuskan Pemasaran ke Wisatawan AS

Beberapa maskapai mulai mengalihkan fokus pemasarannya ke pasar AS. Lufthansa, misalnya, akan lebih agresif mempromosikan penerbangan transatlantik kepada warga Amerika karena permintaan dari AS ke Eropa masih tinggi. Data dari United Airlines dan Delta menunjukkan bahwa mayoritas permintaan untuk penerbangan internasional jarak jauh berasal dari AS, bahkan mencapai 80% dalam kasus Delta.

United Airlines mencatat bahwa meskipun pemesanan dari Eropa turun 6% pada kuartal pertama, permintaan dari penumpang asal AS menutup penurunan tersebut. Sementara itu, American Airlines tetap optimistis terhadap pasar transatlantik. “Kami merasa sangat percaya diri dengan pasar ini,” ujar CFO American Airlines, Devon May.

Hopper mencatat bahwa jumlah penerbangan internasional yang dijadwalkan berangkat dari bandara AS pada musim panas ini meningkat 4,3% dibandingkan tahun lalu. Meski demikian, ketidakpastian tetap membayangi, terutama jika kebijakan pemerintahan Trump terus memicu kekhawatiran di kalangan pelancong internasional.

Selanjutnya: IHSG Anjlok 1,41% ke 7.007 Sesi I Kamis (19/6), Top Losers LQ45: MDKA, MBMA dan ESSA

Menarik Dibaca: Resep Ayam Bumbu Hitam Khas Madura yang Empuk dan Gurih Meresep, Bumbunya Nendang




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×