Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Sejak saat itu, ia menjadi anggota tetap Shree Swaminarayan Gurukul Vishwavidya Pratishthanam, sebuah sekolah yang dijalankan oleh biksu Hindu yang terletak tepat di seberang jalan dari markas besar Zydus Cadila India, yang sedang mengembangkan vaksin Covid-19 sendiri.
Saat peserta menunggu kotoran dan campuran urin di tubuh mereka mengering, mereka memeluk atau menghormati sapi di tempat penampungan, dan berlatih yoga untuk meningkatkan tingkat energi. Kemudian, mereka mencuci tubuh mereka dengan susu atau buttermilk.
Para dokter dan ilmuwan di India dan di seluruh dunia telah berulang kali memperingatkan agar tidak mempraktikkan pengobatan alternatif untuk Covid-19, dengan mengatakan hal itu dapat menyebabkan rasa aman yang salah dan memperumit masalah kesehatan.
"Tidak ada bukti ilmiah yang konkret bahwa kotoran sapi atau urin sapi berfungsi untuk meningkatkan kekebalan terhadap Covid-19, itu sepenuhnya didasarkan pada keyakinan," kata Dr JA Jayalal, presiden nasional di Indian Medical Association.
Baca Juga: Menyebar luas, kini varian Covid-19 India ada di 44 negara
"Ada juga risiko kesehatan yang terlibat saat mengolesi atau mengonsumsi produk ini - penyakit lain dapat menyebar dari hewan ke manusia," tambahnya seperti yang dikutip Reuters.
Ada juga kekhawatiran bahwa praktik tersebut dapat berkontribusi pada penyebaran virus karena melibatkan orang yang berkumpul dalam kelompok. Madhucharan Das, yang bertanggung jawab atas penampungan sapi lain di Ahmedabad, mengatakan mereka membatasi jumlah peserta.